Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

4 Pilar Procurement untuk Bisnis Kecil dan Menengah

16 Agustus 2021   10:00 Diperbarui: 17 Agustus 2021   03:40 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilih supplier yang tepat untuk bisnis Anda (sumber foto: Photo by Sebastian Herrmann on Unsplash)

Anda bisa menggunakan web untuk mencari supplier, tapi jangan sepenuhnya bergantung padanya.

Kembangkan metrik kuantitatif dan kualitatif untuk mengelola supplier Anda

Ngga ada yang namanya terlalu dini dalam melacak kinerja supplier.

Ngga perlu menunggu sampai Anda punya software ERP canggih untuk melakukan itu.

Identifikasilah apa saja kriteria kinerja utama supplier Anda, seperti pengiriman tepat waktu atau kualitas sesuai ekspektasi misalnya, kemudian lacak kinerja supplier tersebut, terutama supplier utama Anda.

Anda bisa menerapkan beberapa indikator kinerja yang penting. Dan salah satunya tentu saja pengiriman tepat waktu, seperti yang saya sampaikan sebelumnya.

Anda bisa bandingkan komitmen tanggal pengiriman mereka dengan tanggal pengiriman yang sebenarnya.

Gunakan spreadsheet sederhana untuk menganalisis tren kinerja mereka.

Tunjukkan pada supplier Anda, kalau Anda fokus pada kinerja mereka dengan cara meninjau data kinerja mereka bersama-sama.

Ini akan memperkuat hubungan bisnis Anda, memberi pengaruh dalam negosiasi, dan membantu supplier Anda meningkatkan operasi bisnis mereka sendiri. Dan itu bagus untuk bisnis Anda.

Adakan pertemuan rutin untuk membahas kinerja supplier. Diskusikan bagaimana mereka bisa meningkatkan kinerja mereka dan mengurangi biaya. Intinya, jangan pernah lewatkan kesempatan berkomunikasi dengan supplier Anda.

Kelola risiko dalam supply chain Anda

Semua bisnis punya risiko. Tapi, bisnis kecil mungkin akan lebih rentan karena kurangnya daya ungkit dan potensi dampak keuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun