4. Hindari berteriak atau bernada tinggi
Berteriak bisa memperparah pertengkaran. Itu akan menimbulkan rasa takut dan ketidakberdayaan pada orang lain. Dalam hal ini, orangtua kamu.
Iya kalau mereka ngga balas berteriak. Ya kan?
Saat berbicara dengan seseorang dan mendiskusikan konflik, apalagi dengan orangtua, pastikan untuk menjaga suara kamu tetap tenang dan datar. Ini akan membuat komunikasi berjalan lebih baik dan pesan kamu tersampaikan. Lagipula, mereka orangtua kamu kan? Kamu harus berbakti sama mereka.
Dan lagi, berteriak hanya akan menyebabkan orangtuamu menutup diri dan bertahan. Mereka akan menolak untuk mendengarkan bahkan untuk sekedar melihatmu.
5. Pilih waktu yang tepat
Memilih waktu yang tepat untuk membahas suatu masalah adalah kunci untuk mendapatkan penyelesaian dengan lebih cepat dan mudah.
Kalau kamu atau orangtuamu sedang menghadapi tekanan di tempat kerja atau sekolah, ngga tidur nyenyak pada malam sebelumnya, atau baru saja bertengkar dengan orang lain, kemungkinan besar kamu hanya akan menambah stres yang akan dilihat sebagai sebuah serangan pada saat kamu mengajak mereka membicarakan masalah yang kamu punya.
Tanya orangtuamu apakah sekarang adalah saat yang tepat untuk berbicara karena kamu memiliki sesuatu yang membuatmu kesal dan ingin kamu sampaikan. Kalau mereka mengatakan bukan waktu yang tepat, cari waktu yang lain.
6. Minum teh
Ini bukan iklan ya. Tapi, penelitian memang menunjukkan bahwa teh panas bisa menenangkan saraf dan meningkatkan kejernihan berpikir.
Teh hijau adalah sebuah pilihan yang bagus. Itu bisa meningkatkan kognisi. Atau kamomil yang merupakan penekan kecemasan alami.
Seduh dua cangkir teh dan duduklah bersama orang tuamu untuk membahas masalah yang sedang dihadapi.