Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Cara Memaafkan dan Kembali Menjalani Kehidupan yang Bahagia?

10 Maret 2020   06:00 Diperbarui: 10 Maret 2020   06:56 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenapa sepertinya sangat sulit untuk memaafkan. (sumber: pixabay.com)

Kamu tentu pernah mengalami ketika harapan ngga terpenuhi dan berbagai pengalaman menyakitkan lainnya.

Dan ketika tetap berpegang pada pengalaman itu, akan sulit bagi kamu untuk merasakan hidup kita yang berharga.

Malah yang ada, kamu akan semakin terbebani oleh perasaan yang menyakitkan.

Kenyataannya, bisa bagi kamu untuk melepaskan perasaan seperti itu. Dan saya beri tahu kamu, ngga ada waktu yang lebih baik untuk melakukannya daripada sekarang.

Di artikel ini, saya akan berbagi bagaimana dengan menjadi pemaaf kamu dapat menjadi pribadi yang lebih bahagia.

Saya akan bagikan apa yang harus kamu lakukan untuk memaafkan orang-orang yang telah menyakiti kamu.

Kenapa sepertinya sangat sulit untuk memaafkan

Begitu banyak orang yang terjebak dalam kepercayaan bahwa jika mereka memaafkan, itu sama saja seperti mengabaikan luka yang pernah terjadi.

Mereka percaya kalau orang yang berbuat salah ngga boleh lolos begitu saja. Mereka harus menerima balasannya.

Tapi itu ngga benar.

Memaafkan itu ngga menguntungkan orang yang dimaafkan. Dan itu juga bukan berarti kamu berpura-pura ngga ada apa-apa.

Yang terjadi sebenarnya, dengan memaafkan, kamulah yang paling diuntungkan. Kamu memaafkan orang lain supaya bisa berjalan lagi, melewati rasa sakit itu.

Alasan lain kenapa memaafkan begitu sulit adalah karena kamu menganggap bahwa memaafkan itu sama dengan mengkhianati diri sendiri dengan membiarkan orang yang berbuat salah lolos.

Atau, kamu takut, dengan memaafkan, kamu membuat diri kamu rentan untuk terluka lagi.

Rasa sakit dan terluka bisa meninggalkan sakit, dendam, dan amarah selama bertahun-tahun.

Kamu merasa menjadi korban dari apa yang orang lain lakukan pada kamu. Dan pada saat merasa seperti itulah kamu akan semakin rugi.

Kamu akan terpenjara dalam penjara emosi yang penuh dengan luka. Pertanyaannya, bagaimana kamu bisa hidup bahagia di tempat seperti itu?

Pentingnya belajar untuk memaafkan

Ada penelitian medis yang menunjukkan hubungan antara memaafkan dan kesehatan.

Karen Swartz, seorang psikiater dari Johns Hopkins Medicine berbagi bahwa "Ada beban fisik yang sangat besar untuk terluka dan kecewa".

Dia juga menyatakan bahwa kemarahan kronis membuat kamu dalam mode fight or fligth, yang menghasilkan banyak perubahan dalam detak jantung, tekanan darah dan respons kekebalan tubuh.

Perubahan-perubahan itu, kemudian, meningkatkan resiko depresi, penyakit jantung dan diabetes, selain kondisi-kondisi lainnya.

Yang harus kamu catat, memaafkan dapat menghasilkan tingkat stres dan kecemasan yang lebih rendah, lebih sedikit depresi, hubungan yang lebih sehat dan lebih dekat, jantung yang lebih sehat, tingkat tekanan darah yang lebih rendah, tingkat nyeri fisik yang lebih rendah, tidur yang lebih baik, fungsi sistem kekebalan tubuh yang lebih baik, dan banyak lagi.

Sangat sederhana, dengan memaafkan, kamu bisa sembuh dari dalam ke luar!

Sampai kamu memaafkan, kamulah orang yang paling rugi. Emosi yang terperangkap dalam diri kamu dapat menjadi begitu luar biasa sehingga memengaruhi hubungan kamu saat ini dan kemampuan kamu untuk terhubung secara baik dan penuh kasih dengan diri kamu sendiri dan orang lain.

Hanya ketika kamu benar-benar memaafkan, kamu akan bebas dari rasa sakit dan kemarahan.

Jika kamu berpegang pada rasa sakit dan kemarahan itu, kamu ngga akan dapat menikmati hidup kamu saat ini --- dan itu akan memengaruhi kesehatan kamu dalam banyak hal.

Begini, dengan memaafkan, kamu ngga berpura-pura bahwa luka atau pengkhianatan itu ngga pernah terjadi, tapi kamu benar-benar melakukan itu untuk kebaikan kamu sendiri.

Orang yang kamu maafkan masih memiliki hutang karma sendiri untuk semua tindakan mereka.

Yang terjadi, saat kamu memaafkan, kamu menjadi bebas.

Ketika kamu fokus pada kebencian terhadap orang lain atau bahkan diri kamu sendiri, kamu ngga akan bisa mendengarkan apa yang diri kamu katakan. Ketika kamu melepaskan dengan memaafkan, kamu akan bisa mendengarkan suara hati kamu lebih dalam.

Saat kamu memaafkan, kamu menjadi bebas (sumber: pixabay.com)
Saat kamu memaafkan, kamu menjadi bebas (sumber: pixabay.com)

Memaafkan membutuhkan keberanian karena di balik cerita kamu tentang rasa sakit dan penderitaan, kamu selalu mempunyai pilihan untuk lebih baik.

Pada akhirnya, kamu akan membebaskan hati kamu dari penjara dendam, dan kamu akan terbuka pada cara baru untuk hidup dan hidup yang mungkin hanya bisa kamu impikan saat ini.

Cara memaafkan seseorang yang telah menyakiti kamu

"Memaafkan adalah sebuah keputusan sadar dan kondisi pikiran yang dapat kamu kembangkan melalui latihan sehari-hari."

Berikut adalah beberapa langkah mudah yang dapat kamu ambil untuk memulai "perjalanan memaafkan" kamu:

1. Terhubung dengan emosi kamu

Hormati di mana kamu berada pada saat ini, tanpa penghakiman.

Bersikaplah lembut terhadap diri sendiri dan rasakan apapun perasaan yang muncul.

Rasakan saja, tanpa menyalahkan siapa pun.

Kamu bisa menuliskan pikiran dan perasaan kamu di selembar kertas, sehingga kamu bisa mengerti apa yang sebenarnya kamu rasakan.

Selanjutnya, tanyakan pada diri sendiri apa yang bisa kamu lakukan untuk menemukan jalan keluar dan cara mengatasi emosi-emosi itu: bisa jalan-jalan, menghabiskan waktu di alam, melakukan sesuatu yang kreatif (melukis, menggambar, mewarnai, bernyanyi, bermain musik, dll), menulis Surat Memaafkan, mendapatkan bantuan dari seorang konselor atau coach.

2. Lepaskan masa lalu

Lepaskan masa lalu. (sumber: pixabay.com)
Lepaskan masa lalu. (sumber: pixabay.com)

Untuk bisa bergerak maju dalam kehidupan kamu, salah satu hal paling utama yang harus kamu lakukan adalah melepaskan masa lalu dan hidup di saat ini.

Kamu sering membawa masa lalu bersama kamu --- dan jika kamu ngga menyadarinya, masa lalu itu akan membebani kamu, dan kamu akan merasa terjebak.

Tanpa mencoba untuk melepasnya perlahan-lahan, kamu sama saja menyimpan bom waktu yang bisa meledak sewaktu-waktu.

Itu akan mengaburkan visi kamu, dan membuat sulit untuk melihat langkah selanjutnya menuju kehidupan yang lebih bahagia.

Berlatihlah untuk hidup di saat ini dengan duduk diam dan merasakan napas kamu, atau sekedar pergi keluar dan menikmati keindahan di sekitar kamu saat ini.

Kamu juga bisa membuat jurnal untuk merasakan keberadaan kamu.

Kamu bisa bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan ini untuk membantu kamu melepaskan emosi kamu yang terperangkap dalam diri kamu: Siapa saya tanpa adanya kemarahan, sakit hati, dan dendam? Bagaimana hidup saya akan berbeda tanpa itu?

3. Ambil kembali kekuatan kamu

Mulailah menulis cerita baru untuk kamu sendiri. Kamu ngga dilahirkan sebagai korban dan memaafkan bukanlah pengalaman yang akan terjadi satu kali dalam hidup; Kamu harus berkomitmen untuk terus melakukannya lagi dan lagi.

Ngga ada yang memiliki kekuatan untuk membuat kamu merasa ngga nyaman tanpa persetujuan kamu.

Ketika perasaan menyakitkan yang sudah akrab itu kembali lagi, ingatkan diri kamu sendiri bahwa kamu memilih untuk memaafkan; kamu memilih untuk mengambil kembali kekuatan kamu, dan kamu memilih cinta dibanding amarah.

Kalimat berikut bisa sangat membantu:

"Hari ini adalah waktu yang tepat bagi saya untuk mengambil kembali kekuatan saya, karena saya cukup mencintai diri sendiri untuk melepaskan ingatan dan emosi lama itu. Saya memilih untuk bebas dan lebih bahagia SEKARANG "

Kesediaan untuk berubah perlu datang dari lubuk hati kamu. Kamu akan menemukannya ketika kamu mulai percaya bahwa memiliki kehidupan yang penuh sukacita, tujuan, penuh hubungan yang penuh cinta dan bermakna adalah hak kamu sejak lahir.

4. Hargai pelajaran

Setiap pengalaman yang kamu miliki adalah pengalaman belajar. Terkadang kamu akan kewalahan, tetapi saya dapat memberi tahu kamu bahwa kamu menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Bahkan jika kamu berpikir bahwa apa yang terjadi pada kamu ngga adil, pengalaman itu adalah bagian dari pertumbuhan mental kamu dalam hidup ini.

Jika kamu terbuka untuk melihatnya, masa-masa kelam itu mengubah kamu dan membantu kamu melihat perspektif dan wawasan baru.

Banyak orang mengalami masa-masa sulit, yang kemudian menjadi katalisator untuk menciptakan kisah baru dan inspiratif bagi diri mereka sendiri.

5. Sebarkan cinta dan kebaikan

Setelah kamu melewati langkah-langkah di atas, kamu akan dapat mulai menyebarkan cinta kepada orang-orang yang telah menyakiti kamu.

Sebarkan cinta dan kebaikan. (sumber: pixabay.com)
Sebarkan cinta dan kebaikan. (sumber: pixabay.com)

Saya tahu ini sulit pada awalnya, tetapi ini adalah game changer!

Alih-alih mengirim keburukan kepada orang-orang yang telah menyakiti Kamu, sebarkan cinta dan kebaikan kepada mereka.

Ketika Kamu melakukan ini, ngga akan ada lagi hutang emosional antara kamu dan mereka, dan kamu dapat merayakan kebebasan kamu sendiri dengan hati yang penuh syukur!

Sebagai bagian dari proses memaafkan, kamu juga perlu memaafkan diri sendiri. Kamu mungkin memiliki penilaian tentang harapan kamu sendiri. Kamu mungkin berpikir tentang apa yang seharusnya atau yang seharusnya terjadi.

Namun, ketika kamu memaafkan, kamu harus melepaskan pikiran bahwa masa lalu seharusnya atau bisa saja berbeda atau lebih baik.

Kamu ngga bisa mengubah masa lalu, jadi kamu ngga seharusnya membiarkan masa lalu menahan kamu.

Sebaliknya, kamu perlu melihat nilai tersembunyi dari apa yang terjadi, selalu ada pelajaran.

Ketika kamu mengembangkan kejelasan itu, kamu membebaskan diri kamu dari masa lalu.

Mulailah memaafkan sekarang.

Memaafkan membantu kamu menjaga energi kamu tetap jernih.

Ketika kamu menerima maaf, kamu juga merangkul kedamaian, harapan, rasa terima kasih, dan sukacita.

Ketika kamu merangkulnya, kamu juga merangkul siapa diri kamu --- cinta.

Ketika kamu memaafkan, kamu sedang merebut kembali kekuasaan dan kendali atas hidup kamu sendiri.

Memaafkan memberi kamu kebebasan. Kalau ngga melakukannya, kamu hidup membawa utang emosional itu bersama kamu.

Mulailah memaafkan dengan langkah-langkah yang saya sebutkan di atas dan kamu akan mulai menjalani kehidupan yang lebih bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun