Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pensiun Dini, Jalan Keluar atau Jebakan Hidup? (Bagian 3-Selesai)

20 Februari 2020   05:40 Diperbarui: 21 Februari 2020   23:58 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ajukan pertanyaan pada diri sendiri mengambil keputusan (sumber: pixabay.com)

Masalahnya sekarang, saat Anda pensiun, entah itu pensiun dini atau pensiun pada umumnya, Anda akan kehilangan itu semua. Anda tidak lagi melakukan pekerjaan itu. Tidak lagi berkutat dengan semua itu setiap harinya. Apakah Anda sudah siap untuk itu?

Jangan sampai gara-gara hal itu Anda menjadi kehilangan gairah dan semangat hidup. Apalagi sampai kehilangan makna dalam kehidupan Anda. Kalau Anda begitu mencintai pekerjaan anda dan menemukan makna hidup anda di dalamnya, berpikirlah sekali lagi sebelum Anda memutuskan untuk pensiun dini.

Kalau pun Anda terpaksa harus mengambil pensiun dini, pastikan Anda punya hal lain untuk dilakukan yang bisa memberikan arti yang sama seperti pekerjaan anda sebelumnya.

2. Apakah pekerjaan saya sekarang membuat stres? Kalau iya, apa sebenarnya yang saya cari, pensiun dini atau perubahan karir?

Jangan sampai salah. Pada saat Anda jenuh, lelah, tertekan dengan pekerjaan Anda saat ini, belum tentu itu tanda bahwa anda memerlukan pensiun dini. Jangan-jangan yang anda butuhkan sebenarnya hanyalah perubahan karir.

Saat pekerjaan anda membuat stres, cari tahu apa yang sebenarnya anda butuhkan. (sumber: pixabay.com)
Saat pekerjaan anda membuat stres, cari tahu apa yang sebenarnya anda butuhkan. (sumber: pixabay.com)

Atau, malah jangan-jangan hanya sekedar cuti beberapa hari untuk memulihkan kembali kondisi Anda saja sudah cukup. Coba cek sekali lagi sebelum memutuskan apakah ini waktunya bagi Anda untuk pensiun atau bukan.

3. Apakah pekerjaan Anda adalah sumber pemenuhan kebutuhan sosial yang Anda perlukan?

Sebagian orang tidak terlalu punya kehidupan sosial di luar pekerjaannya. Selesai bekerja, langsung pulang ke rumah dan tidak keluar lagi untuk bertemu teman atau bahkan tetangganya. Atau, bisa juga dia hanya menemukan kecocokan dalam bergaul dengan rekan-rekan kantornya, tapi tidak dengan lingkungan luar.

Kalau pada dasarnya memang orang tersebut tidak mempunyai banyak kebutuhan untuk bersosialisasi, mungkin tidak ada masalah saat dia mengambil pensiun dini, tapi kalau dia punya kebutuhan lebih untuk bersosialisasi, ini yang bisa menjadi masalah.

Karena, sekali lagi, saat orang tersebut mengambil pensiun dini, maka intensitas bersosialisasinya dengan rekan-rekan kerjanya dulu akan berkurang drastis karena bisa jadi rekan-rekannya nanti masih bekerja atau punya kesibukan masing-masing di luar kantor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun