Lembaran usang itu terbuka lagi, sarat makna di dalamnya
Di balik lembaran itu kulukis dengan tinta merah padam,
suatu kata cinta terasa luka, terungkap dari dasar hati,
supaya dari situ, kau tahu, betapa berharganya dirimu untukku...
Telah musnah kini kata itu, terbakar dalam api cinta membara.
Telah jadi abu kini kata itu, terbang tertiup angin kebencian
merebak di antara tetesan air mata,
ciptakan hati tersayat penuh luka.
Yang ada kini hampa bercampur pekat kumuh santapan kata
tak mampu terucap hanya dengan menyapa, bagai kasab tercemar noda
tak bisa lagi bedakan antara nyata dan maya,
perjalanan pun tak berarah, mencari sosok cinta yang menjadikannya tiada...
***
Soe, Akhir Mei 2020