Guna mendukung pencapaian target kunjungan wisatawan ke Jawa Barat di tahun 2019, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat menggelar workshop pengelolaan homestay 2019 yang bertempat di Bajoeri Homestay, Jln. Sersan Bajuri No. 43, Isola, Kota Bandung. Kegiatan ini digelar dari tanggal 20-21 Juni 2019 dan dihadiri peserta dari enam Kabupaten/Kota, yakni perwakilan dari Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Subang, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.
Kepala Dinas Pariwsata dan Kebudayaan Jawa Barat, Dedi Taufik memberikan sambutan sekaligus membuka langsung acara workshop homestay 2019 tersebut. Dalam sambutannya, Dedi Taufik mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk memberikan edukasi mengenai manajemen pengelolaan homestay, karena di tahun 2019 target kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Barat adalah 3 juta orang dan wisatawan nusantara 55 juta orang.
Kabid Pemasaran Disparbud Jawa Barat Iwan Darmawan yang turut hadir mendampingi Kadisparbud Jawa Barat menambahkan bahwa cara ini merupakan salah satu faktor penunjang untuk mendukung sektor pariwisata sekaligus mendukung promosi pariwisata yang ada di Jawa Barat. Dari 135 Desa Wisata yang ada di 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat 77 diantaranya termasuk potensial, 46 berkembang, dan hanya 12 desa wisata yang termasuk kategori maju.
Keberadaan homestay dalam konteks pariwisata di Jawa Barat kini semakin diminati oleh wisatawan. Dibutuhkan peningkatan kualifikasi dan kompetensi pengelolaan homestay sebagai bagian penting dari konsep 3 A (akomodasi, aksesibilitas, dan atraksi). Dengan pengelolaan homestay yang semakin baik maka diharapkan dapat meningkatkan kepuasan wisatawan sehingga meningkatkan lama kunjungan di Jawa Barat yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Kita masih banyak menemui kendala dalam promosi. Makanya kita akan kembangkan teknologi informasi (TI) untuk menunjang promosi pariwisata, kebudayaan, termasuk homestay. Pengelolaan homestay merupakan salah satu bisnis pariwisata yang menjanjikan. Keuntungannya tidak hanya bagi pengelola, tapi juga bagi pengembangan pariwisata daerah terkait. Bisnis jasa homestay selain menarik dan menjanjikan juga merupakan salahsatu bentuk nyata program dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mencanangkan program One Vilage One Company (OVOC) serta One Vilage One Product (OVOP)" tandasnya.
Acara workshop yang dihadiri sekitar 50 orang peserta yang berasal dari berbagai komunitas pariwisata, Pokdarwis, Kompepar, GenPI, serta menghadirkan para narasumber yang sudah tidak asing di dunia Pariwisata Jawa Barat khususnya di pengelolaan Homestay dan Desa Wisata. Diharapkan apa yang didapatkan di workshop ini bisa diimplementasikan di destinasi wisata atau desa wisata masing masing peserta. Sehingga dengan meningkatnya kompetensi tentang pengelolaan homestay ini bisa menambah jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Barat dan berimbas terhadap meningkatnya perekonomian masyarakat di daerah tersebut.