Mohon tunggu...
Diaz Alifian Permana Putra
Diaz Alifian Permana Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyukai konten film

Selanjutnya

Tutup

Film

Imperfect: Career, Love, and Scales

26 Oktober 2022   00:32 Diperbarui: 26 Oktober 2022   00:53 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abstract
This paper will examine the semiotics contained briefly in one film, with the title imperfect by ernest prakarsa. The studies discussed are how the sign can appear, sign processing, and until can be agreed together. This article will examine what ultimately needs to be interpreted together with the same suitability, also will be a new knowledge for writer and readers because semiotics is described with the closest state to the world of modernity, that is the development of film media as a representation that contains a meaning.

Keyword : Film, Semiotics, Sign, Representation, Interpretation

Latar Belakang
Imperfect : Karir, Cinta, dan Timbangan, merupakan film besutan dari Ernest Prakarsa yang cukup terkenal di Indonesia. Film ini rilis di tahun 2019, dan menjadi konsumsi baru yang membahas mengenai karir, cinta, dan timbangan. Ya timbangan, bagaimana akhirnya tubuh menjadi pengaruh penting dalam karir dan cinta seseorang yang diperankan oleh Aktris cantik Jessica Milla dengan nama peran Rara. Tubuhnya yang cukup besar sejak ia kecil selalu menjadi perbincangan dan perbandingan dengan adiknya yang memiliki tubuh ideal. Ayahnya menjadi sosok pendukung yang tidak membeda - bedakan anaknya, namun sejak kematiannya Rara pun selalu didorong oleh ibunya untuk diet agar memiliki tubuh ideal seperti adiknya. Namun Rara tetap menjalani kehidupannya dengan penuh percaya diri, hingga tiba masa dimana ia memiliki karir, otaknya yang cerdas ternyata belum cukup untuk menjadi seorang manajer di suatu perusahaan, perbandingan di dunia digital/media sosial pun semakin banyak, hingga Rara memutuskan untuk mengubah pola hidup dan tubuhnya, akankah ia berhasil? dan apakah hidupnya akan menjadi lebih bahagia setelah mendapatkan tubuh yang ideal? di film inilah wawasan kita cukup terbuka, karena banyak sekali makna - makna yang tersirat dengan penggunaan berbagai tanda sebagai unsur Semiotika di dalamnya. Demikian unsur semiotika yang terkandung

B. Imperfect : Have a many signs?

  • Bad habit

screenshot-20221025-090506-telegram-635813c5ec17922f3a0eff42.jpg
screenshot-20221025-090506-telegram-635813c5ec17922f3a0eff42.jpg
Kebiasaan yang buruk, beberapa kali Rara dari kecil hingga besar selalu memakan - makanan yang manis dan berlemak, seperti coklat, slai, pizza. Hingga part - part tersebut mengindikasikan semiotika, bahwa itu menandakan adanya sebab - akibat, sebab ia memakan makanan manis dan berlemak yang mengakibatkan ia memiliki tubuh yang besar, dan ini termasuk analisis semiotika indeks
  • Something Happen

screenshot-20221025-084348-telegram-635814ed4addee7cd21ffdc2.jpg
screenshot-20221025-084348-telegram-635814ed4addee7cd21ffdc2.jpg
screenshot-20221025-084535-telegram-6358150108a8b5144f744362.jpg
screenshot-20221025-084535-telegram-6358150108a8b5144f744362.jpg
Pengambilan frame telfon yang jatuh menjadi sebuah tanda bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi, ini merupakan simbol yang dapat disepakati bersama oleh siapapun, bahwa telfon yang jatuh di akibatkan seseorang refleks mendengar kabar buruk dari orang yang menelefonnya. Dan juga pada lanjutan scene tadi, terdapat kumpulan orang menggunakan baju hitam di sebuah rumah, menandakan bahwa ada peristiwa duka di suatu rumah tersebut, dimana di sebagian daerah di Indonesia ketika mengunjungi keluarga berduka (meninggal) identik mengenakan pakaian serba hitam, sebagai bentuk berkabung. Maka simbol - simbol yang muncul adalah unsur semiotika yang terkandung.
  • A Different 

screenshot-20221025-090358-telegram-635815be633ebc2f2a493c02.jpg
screenshot-20221025-090358-telegram-635815be633ebc2f2a493c02.jpg
screenshot-20221025-090322-telegram-635815e14addee269a030d72.jpg
screenshot-20221025-090322-telegram-635815e14addee269a030d72.jpg
Pengambilan frame dengan 2 objek yang berbeda ditambah dengan dialog Rara dengan ibunya yang mengatakan. "Ko tau itu aku bu?" ucap Rara. "Getarannya beda" balas Ibunya. Sehingga menandakan bahwa pada frame kaki Rara menuruni tangga terjadi getaran yang lebih besar dan mampu terdengar oleh ibunya tanpa harus melihatnya ke belakang, itu disebabkan tubuh Rara yang besar, berbeda dengan adiknya, pada frame kedua, yang getaran kakinya sangat kecil. Pemilihan kedua frame tersebut menjadi satu unsur yang menggambarkan Semiotik Pragmatik sebagai tanda yang mengandung makna.
  • Ilustration Word

screenshot-20221025-085800-telegram-6358168508a8b5589c6b7854.jpg
screenshot-20221025-085800-telegram-6358168508a8b5589c6b7854.jpg
screenshot-20221025-091109-telegram-635816df08a8b572215a2c72.jpg
screenshot-20221025-091109-telegram-635816df08a8b572215a2c72.jpg
Pada frame pertama, terdapat dialog yang di sampaikan Rara "Cantik cantik yaa mereka, langsing, putih" - pada menit 11.50. kalimat tersebut menjadi sebuah tanda dimana ia merasa tidak layak untuk pacarnya (Dika), tidak sebanding dengan klien klien Dika yaitu model wanita, sehingga kalimat tersebut memaknai juga bahwa Rara merasa minder dan tidak percaya diri. Di lanjut pada frame ke 2, terdapat kalimat yang di sampaikan Rara kepada 2 teman laki - lakinya "Misi mas, sharing meja nya boleh? Euu kita lagi nunggu temen, mereka udah deket, tuhh (menunjuk)" - pada menit ke 17.40. Kalimat tersebut menjadi sebuah tanda bahwa mereka menolak untuk bergabung bersama Rara, dan ia tidak tertarik dengan keberadaan Rara di sana. Kedua bentuk kalimat tersebut merupakan sebuah analisis Semantik Semiotik.

C. Penutup
Demikian Analisis Kajian Semiotika pada film "Imperfect (2019)" dan banyak sekali makna yang bisa kita ambil dari film tersebut, bahwa tidak selamanya bahagia itu memiliki tubuh yang ideal, cinta yang beragam, dan karir yang mewah. Namun bahagia itu ketika kita merasa cukup atas apapun pemberian tuhan. Semiotika yang terkandung pasti memiliki berbagai alasan yang berbeda, salah satunya untuk menjelaskan sesuatu seara tersirat, bukan lugas. Penulis berharap dapat membuka wawasan baru yang lebih luas lagi terhadap pribadi ataupun para pembaca, terima kasih cityzens!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun