Mohon tunggu...
Dias Ashari
Dias Ashari Mohon Tunggu... Penulis - Wanita yang bermimpi GILA, itu akuuu..

Mantan Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

4 Tipe Bos dalam Perusahaan

13 Oktober 2020   12:06 Diperbarui: 13 Oktober 2020   12:10 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu hal yang ingin penulis katakan untuk menghadapi tipe bos ini sesekali kita harus memberikan pembelajaran bagi dirinya. Bukan berarti dalam konotasi negative ya. Coba saja ketika kalian keluar dan mendapat pekerjaan baru. Maka mereka akan menyesal dan baru menyadari bahwa kalian adalah karyawan terbaik yang patut diberi penghargaan.

3. Tipe Bos Suka Menyindir

Siapa sih yang suka kalau udah di sindir-sindir, tentu saja kalian tak akan nyaman dengan kondisi seperti ini. Tipe bos seperti ini memang harus memiliki karyawan yang perfeksionis. Mulai dari segi pemahaman sesuatu hal dengan cepat, pekerjaan yang rapih dan tidak merugikan untuknya.

Untuk menghadapi mereka anggap saja setiap ucapannya seperti pepatah " Anjing Menggonggong Kapilah Berlalu". Ini salah satu jalan terbaik agar setiap ucapannya yang menyakitkan tidak mudah masuk ke dalam hati kalian.

4. Tipe Bos Loyal

Sejauh ini tipe bos yang satu ini masih menjadi versi terbaik menurut penulis. Beliau selalu memprioritaskan kesejahteraan karyawannya. Begitu friendly dengan karyawan sehingga tidak ada celah ketakutan. Selalu mengapresiasi kerja keras dari para karyawannya.

Namun biasanya tipe ini jarang memarahi karyawannya. Namun jika sedang tidak mood maka berhati-hatilah kalian akan terkena semprotan kemarahannya. Uniknya tipe bos seperti ini hanya marah sesaat meluapkan kekesalan saja. Keesokan harinya kelar seperti tidak ada apapun yang terjadi.

Bersyukurlah ketika mendapatkan bos seperti ini, kalau pun mereka sedang bad mood maklumi saja.

Itulah beberapa tipe bos yang pernah penulis amati. Mungkin K-ners punya versi lainnya boleh berbagi kisahnya di kolom komentar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun