Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Salib Berdebu di Dekat Kipas Angin

19 April 2019   20:01 Diperbarui: 19 April 2019   20:34 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Narasi sengsara terasa lebih panjang di bawah pengap lembaran tratag seng

Bahkan, nyanyian-nyanyian sudah terdengar sebelum dilagukan
Pertanyaan-jawaban sudah diketahui sebelum diucapkan

Aku termenung di ruang kecil dengan salib terbungkus kain ungu di dekat kipas angin

Salib yang selalu berdebu
Salib yang menyaksikan setiap kecurigaan muncul
Salib yang mengetahui kekhawatiran berkembang
Salib yang melihat rencana tanpa restuMu tersemai

Aku malu pada salib berdebu di dekat kipas angin

| Prambanan | Jumat Agung, 19 April 2019 | 11.45 |

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun