Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Angin Membawamu Pergi

10 Desember 2018   06:38 Diperbarui: 10 Desember 2018   06:45 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*Catatan untuk Na (287)

Sudah lama angin menerbangkan apapun yang diinginkan
Seperti menerbangkan bunga-bunga ilalang di bawah pohon jati
Membawanya pergi, lalu meninggalkan begitu saja di jalan yang menanjak dekat madrasah yang tiangnya ditopang batang bambu
Suatu ketika, kamu juga akan dibawanya pergi lagi
Pasti akan lebih jauh daripada yang dapat terkira
Paling mungkin, aku hanya akan dapat menduga ke mana kamu pergi bersama angin
Mungkin semakin ke selatan, di dekat laut yang menyimpan cahaya senja
Mungkin ke barat, disimpannya di antara bangunan-bangunan yang terus berguman kepada langit
Mungkin ke timur, di balik gunung dengan dinding yang terus melereng ke utara
Kamu pernah dibawanya pergi, ketika matahari belum tinggi
Pada sebuah waktu yang tidak pernah terasa lampau
Sebelum lalu kutemukan kembali dirimu di balik pintu kaca sewarna es
Hai, kataku waktu itu
Mungkin pintu kaca sewarna es itu lama menyimpanmu, setelah angin tidak lagi membawamu pergi
Meninggalkanmu di antara buku yang masih selalu menumpuk tinggi
Hai, katamu masih dengan mata muram yang sama
Kita telah memilih kata tanpa makna untuk bertukar sapa, sekedar melupakan cuaca terik di balik kaca
Kalau nanti tidak kutemukan lagi dirimu di balik kaca sewarna es, mungkin angin telah membawamu pergi melewati pohon-pohon jati

| Padureso | 10 Desember 2018 | 00.05 |

Foto Fransiskus Kriswandaru

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun