Mohon tunggu...
Diar Ronayu
Diar Ronayu Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger dan Youtuber

Video creator di Channel YouTube Mama Unakira, sesekali menulis di unakira.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Yamaha Mio S dan Isyana Sarasvati, Sempurna!

16 Desember 2017   21:17 Diperbarui: 16 Desember 2017   22:49 2902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai pelopor skuter matic di Indonesia, kemunculan Yamaha Mio pada tahun 2003 lalu dengan design yang ramping, mungil dan cewe banget sudah mencuri hatiku. Aku yang waktu itu masih SMA cuma bisa mupeng melihat iklan Yamaha Mio yang sering wira wiri di TV dan berharap bisa memilikinya suatu saat nanti.

Meskipun baru, tapi nampaknya Yamaha Mio mulai menjadi tren karena saat kuliah dulu banyak teman - temanku yang memilikinya. Tidak hanya teman wanita, teman pria pun ternyata banyak juga yang punya. Aku yang tadinya cuma bisa membayangkan bentuknya saja akhirnya bisa juga icip muter - muter kampus naik Mio. Ternyata memang asik banget naik Mio, tinggal duduk lalu ngegas. Kaki gak usah spaneng stand by di pijakan rem dan pijakan gigi. Kalau boleh sih pinginnya ngajuin proposal ke ayah ibu buat ganti motor, tapi untungnya aku masih tahu diri. 

Tahun 2010, saat itu aku sudah bekerja dan masih setia dengan motor lawasku.Tak disangka sangka ayah ibu menawariku ganti motor baru. Aku pun langsung bersorak sorai gembira dan langsung request Yamaha New Mio warna putih. Saat motor itu dikirimkan ke kosanku, senyumku tak berhenti mengembang seharian. Akhirnya keinginanku punya motor Mio terkabul juga.

Mejeng bersama mio putih/Dok.pribadi
Mejeng bersama mio putih/Dok.pribadi
Meskipun suka dengan desainnya, namun sebenarnya aku sedikit ragu dengan ketangguhannya. Aku yang saat itu tinggal di Bandung, akhirnya mencoba menguji ketangguhan Mio ku dengan mengajak seorang teman untuk motoran ke Tangkuban Perahu, lalu ke Ciwidey. Ternyata setelah seharian kuajak naik gunung dan menyusuri lembah sampai ngglundung, Mio ku ini tetap antep dan gak rewel. Makin cinta deh. Sejak saat itu, Mio putih itu jadi partnerku dalam bepergian kemana saja, jadi banyak sekali kenangan yang sudah kulalui bersama Mio putih ini. 

Meskipun sudah berumur 7 tahun, namun Mio ku tetap awet berkat perawatan rutin yang kuberikan padanya. Setiap 6 bulan tak lupa servis dan ganti oli. Dan ketika aki motor mulai menunjukkan tanda - tanda soak, aku juga selalu bergegas menggantinya dengan aki baru sebelum mogok  di jalan. Kini Mio putih bertugas menemaniku antar jemput anak sekolah. Dan awal tahun ini si Mio putih punya teman baru, Mio Z, yang bertugas menemani suamiku berangkat kerja. Baik - baik di kandang ya kalian kalau lagi berdua.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
***

Meskipun awalnya menyasar kaum hawa, namun pada akhirnya varian motor matic tidak hanya digandrungi oleh wanita. Pemandangan kaum lelaki yang mengendarai motor matic kini juga sudah jadi hal yang biasa. Motor matic memang sangat praktis untuk berkendara, karena pengoperasiannya hanya cukup dengan menarik handle gas saja. Dengan ruang pijakan kaki yang lebih lega, membawa barang jadi lebih mudah sehingga pengendara lebih nyaman. 

14 tahun berlalu dan Yamaha Mio masih saja eksis malang melintang di dunia skuter matic dan tetap laris manis di pasaran. Meskipun sempat digoyang kompetitor yang juga meluncurkan varian motor matic pada tahun 2006, namun Yamaha membuktikan diri sebagai pioneer tangguh yang siap bersaing dan berkompetisi dengan terus berinovasi dalam hal desain dan teknologi. 

Yamaha Mio S Smart & Sophisticated
Baru - baru ini Yamaha Mio kembali mengeluarkan varian barunya, yaitu Yamaha Mio S. Dengan ukuran panjang 1870 mm, lebar 685 mm, tinggi 1060 mm, dan jarak sumbu roda 1260 mm, tentunya tampilan desain Mio S ini begitu ramping sehingga sangat pas untuk kaum hawa. Apalagi bobotnya yang hanya 94 kilo membuat Mio S mudah dikendalikan. Dengan jarak terendah setinggi 135 mm, kita bisa bermanuver dengan cantik, sehingga secara keseluruhan Mio S ini lincah untuk diajak berkendara. Sayap dan tebeng yang kecil dan ramping menambah kesan stylish dan dinamis, sehingga Mio S ini tentunya sangat cocok sekali untuk kaum urban yang dinamis dan banyak  beraktivitas di perkotaan yang padat.

Meskipun ramping dan ringan, Mio S dapat menggelinding dengan mulus dan mantap karena didukung oleh kaki - kaki yang kokoh. Sentuhan velg sporty dibalut ban Tubeless  berukuran 80/80 14 14 M/C di bagian depan dan 100/70 -- 14 M/C di bagian belakang akan menjamin perjalananmu jadi lebih nyaman. Tak perlu ragu melewati jalan yang terjal dan bergeronjal karena suspensi Mio S cukup apik dengan mengusung tipe  Telescopic di bagian depan dan Unit Swing di bagian belakang. 

Salah satu keunggulan Yamaha Mio generasi terbaru adalah penggunaan teknologi Fuel Injection Blue yang memastikan konsumsi bahan bakarnya lebih efektif dan efisien. Jadi tak perlu khawatir kantongmu jebol karena Mio S irit bahan bakar. Tak hanya itu saja, meskipun Mio S masuk dalam jajaran skutik entry level, namun performa mesinnya termasuk mumpuni dan cukup handal karena menggunakan mesin SOHC silinder tunggal 4 langkah kapasitas 125 cc, dengan sistem transmisi V-Belt Automatic.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun