Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa penyebab pegal - pegal masuk angin dikarenakan peredaran darah yang yang tidak lancar dan kurangnya suplai oksigen ke otot. Kerokan, dengan menggesek - gesekkan koin ke kulit akan melebarkan pembuluh darah yang sempit tadi, sehingga aliran darah lebih lancar. Karena digesek berulang - ulang, timbulah guratan - guratan merah yang istilah kerennya disebut inflamasi. Gerakan kerokan yang berulang - ulang juga mengikuti hukum fisika, yaitu menghasilkan energi, sehingga tubuh menjadi lebih hangat dan nyaman setelah kerokan.
Kerokan yang efektif dilakukan di area punggung, karena disinilah letak pusat syaraf terpadu dengan pembuluh darah yang paling panjang dan menyebar kemana-mana. Kerokan di punggung dimulai dari pangkal leher menyamping ke arah tepi mengikuti bentuk tulang belakang. Gesek berulang - ulang dan searah  pada tempat yang sama hingga keluar guratan merah. Tekanan gesekan yang dilakukan juga tidak perlu terlalu keras ataupun terlalu pelan, disesuaikan saja dengan kenyamanan orang yang dikerok.
Selanjutnya, kerokan selalu melibatkan 2 orang yang berkerabat atau akrab. Dalam prosesnya, pasti akan ada interaksi antara 2 orang tersebut. Sentuhan ibu ke anak, pijatan suami ke istri, curhat anak ke ibu, dan lainnya. Unsur kasih sayang pun akhirnya turut terlibat dalam proses kerokan. Sehingga tanpa disadari, kerokan pun memberikan efek psikoterapi bagi penderita masuk angin, yang secara tidak langsung menenangkan hati dan pikiran. Hati dan pikiran yang tenang, tentunya akan berpengaruh positif dalam proses penyembuhan penyakit, dalam hal ini masuk angin tentunya.
Namun, nyatanya tidak semua orang suka dikerok saat masuk angin, seperti suami dan adik saya. Sungguh sangat disayangkan, mengingat metode pengobatan yang murah meriah ini sebetulnya cukup efektif. Bagi suami, kerokan hanya membuatnya geli, sehingga metode tersebut tidak cocok untuknya. Sebagian yang lain ada juga yang tidak menyukai kerokan karena termakan mitos yang banyak berkembang di masyarakat.Â
Ada yang mengatakan bahwa kerokan akan membuat kulit menipis. Ada juga yang mengatakan bahwa sering kerokan akan membuat pori - pori kulit membesar, sehingga makin gampang masuk angin, virus dan bakteri pun jadi lebih mudah masuk sehingga tubuh jadi rentan terkena penyakit. Saya pun sebenarnya hampir jadi korban mitos kerokan. Namun setelah dipikir - pikir, bertahun - tahun kerokan kulit punggung saya masih tebel aja tuh, dan pori - pori kulit juga nggak tambah lebar. Jadi, bagi saya mitos tersebut tidak benar. Kalaupun ada mitos - mitos yang lainnya, saya sudah tidak peduli dan akan tetap setia dengan kerokan saat masuk angin. Dan tentunya, saya pun akan meneruskan tradisi ini kepada kedua anak balita saya saat mereka sudah beranjak dewasa nanti.
Hingga kini, saya masih mempertahankan kerokan sebagai jurus ampuh ketika masuk angin. BalsemLang dan uang 100 perak jadul ukuran besar selalu jadi andalan untuk menjalankan misi ini, dan setia menangkring di sudut kotak P3K. Tidak hanya untuk kerokan, BalsemLang sendiri juga berkhasiat untuk meredakan flu dan pilek, mengobati gigitan nyamuk dan serangga, juga meredakan sakit kepala. Karena manfaatnya yang beragam, BalsemLang pun wajib ada di dalam kotak P3K.