Efek dari serat makanan dalam pencegahan dan manajemen berbagai penyakit, termasuk diabetes tipe 2, telah banyak terbukti. Asupan serat makanan yang relatif rendah secara signifikan meningkatkan risiko DM tipe 2. Penelitian menunjukkan ada hubungan terbalik antara asupan serat dan kadar insulin darah, yang berarti serat meningkatkan sensitivitas insulin.
- Vitamin E
Studi kohort yang dilakukan di Finlandia memeriksa hubungan antara kadar vitamin E dalam darah dan risiko DM tipe 2. Studi ini melaporkan bahwa rendahnya tingkat plasma vitamin E dikaitkan dengan peningkatan risiko 3,9 kali lipat terserang penyakit DM tipe 2.
 Sebuah penelitian kohort juga melaporkan bahwa subjek dengan kadar vitamin E serum yang tinggi memiliki risiko diabetes 39% lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang kadar vitamin E serumnya rendah.
- Magnesium
Tiga penelitian kohort besar Amerika telah melaporkan hubungan negatif yang kuat antara asupan magnesium dan risiko DM tipe 2. Semakin tinggi asupan magnesium, semakin rendah risiko terkena penyakit DM tipe 2.
- Kromium
Penelitian hubungan antara kromium dan metabolisme glukosa melaporkan bahwa subyek dengan dengan gangguan toleransi glukosa ringan menunjukkan peningkatan toleransi glukosa dan kadar insulin darah yang lebih rendah setelah menerima suplementasi kromium.
Studi menunjukkan bahwa ketika asupan kromium rendah, beberapa orang mengalami gangguan toleransi glukosa. Kromium dapat meningkatkan sensitivitas jaringan terhadap insulin (membantu mengembalikan kepekaan insulin).
Pengamatan juga dilakukan terhadap orang dewasa yang sudah menyandang DM tipe 2. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan kontrol glikemik dengan suplemen kromium.
- ASI eksklusif.
Prevalensi diabetes 50% lebih rendah pada bayi yang disusui secara eksklusif pada 2 bulan pertama kehidupannya.
Modifikasi gaya hidup dan pengurangan risiko
Penurunan berat badan yang dicapai dengan peningkatan aktivitas fisik dan perubahan pola makan, termasuk pengurangan asupan lemak total dan lemak jenuh, dan peningkatan asupan serat makanan bisa mengurangi kejadian DM tipe 2. Risiko terkena DM tipe 2 dapat dikurangi dengan modifikasi gaya hidup pada populasi yang berisiko tinggi untuk penyakit DM tipe 2.
Faktor ekonomi (biaya), sosial dan personal, menjadi alasan pentingnya melakukan pencegahan penyakit DM tipe 2. Harapan terbesar untuk benar-benar mencegah DM tipe 2 tidak terletak pada pengidentifikasian penderita gangguan toleransi glukosa, tetapi dalam penerapkan modifikasi gaya hidup.