Banyak yang berpendapat bahwa menjadi guru TK itu sangatlah mudah. Asal bisa mengasuh anak-anak, bisa nyanyi-nyanyi, bisa menari, dan bertepuk tangan, sudah lebih dari cukup sebagai modal utama yang dapat diandalkan untuk menjad seorang guru Taman Kanak-kanak.Â
Namun pada kenyataannya tidak sesederhana itu.
Tanggung jawab yang dibebankan kepada para guru TK begitu berat. Mereka adalah sosok pengganti ayah dan ibu bagi anak-anak usia dini yang masih sangat membutuhkan didikan orang tuanya ketika anak-anak tersebut berada di sekolah.Â
Anak-anak pada usia antara 4 sampai dengan 7 tahun, dimana usia tersebut adalah usia untuk bersekolah di TK pada umumnya, merupakan para peniru ulung.Â
Anak-anak dengan mudahnya menyerap informasi, menanamkannya di kepala, dan tidak jarang mereka mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka apa boleh buat, untuk menjadi seorang guru TK, harus siap mental, pengetahuan, kecerdasan, serta kesabaran ekstra.Â
Tentu saja, tugas ini tidaklah mudah. Perlu niat dan keikhlasan untuk membentuk karakter peserta didik dalam hati sebelum memutuskan untuk menjadi seorang guru TK.
Karena, jika tidak dibarengi dengan keikhlasan, dan tujuan yang benar, maka proses pendidikan yang dilakukan tidak akan berhasil sempurna.Â
Guru TK-lah yang menanamkan pondasi awal pendidikan kepada anak dalam masa golden age, baik itu pendidikan mental, akhlak, budi pekerti maupun agamanya. Guru TK harus siap segalanya.
Sebab pada dasarnya proses belajar atau proses mentransfer ilmu yang mudah diserap oleh anak adalah proses belajar yang menyenangkan dan ramah untuk anak.Â
Di sinilah keterampilan para guru TK diperlukan kemampuan. Tangan mereka dituntut untuk lebih kreatif untuk menciptakan media, alat pendukung pembelajaran, atau apapun yang berhubungan dengan semua proses pembelajaran yang dibutuhkan.
Namun, tidak terkecuali seorang lelaki, jika tangan sudah terampil, maka bahan apapun, akan selalu bisa dimanfaatkan oleh para guru TK yang mau berusaha untuk lebih kreatif. Menakjubkan bukan?
Guru TK adalah pahlawan untuk anak-anak kita, untuk kita (merekalah partner orang tua dalam mendidik anak) dan untuk masa depan bangsa, negara dan agama. Patutlah kita memberikan dua jempol, apresiasi, doa-doa, dan penghargaan setinggi-tingginya kepada orang-orang yang berhati mulia bernama "guru TK".Â
Bagi kalian para guru TK, terima kasih atas jasa-jasamu. Teruslah bersemangat, berkarya, mengajar, dan mendidik putra-putri kami dengan segenap hati. Semoga Tuhan membalas kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda. Aamiin ya Allah ya rabbal alamiin.
Semoga bermanfaat.Â