Mohon tunggu...
dian saputra
dian saputra Mohon Tunggu... Konsultan - Motivator Indonesia

Lembaga Training SDM dan Bisnis di Indonesia Hotline 081249758328 atau Kunjungi www.dian-saputra.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Motivasi dari Motivator Semarang "Fokuslah pada Kekuatan"

22 Maret 2021   13:59 Diperbarui: 22 Maret 2021   14:15 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo


Fokuslah Pada Kekuatan

Kali ini kita akan membahas tentang Sebuah Kekuatan. Menurut Motivator Semarang bahwa Setiap pribadi pasti memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing, tapi apakah benar dengan kita memperbaiki kelemahan akan membuat segala sesuatunya beres dan sempurna? Banyak anggapan yang beredar di masyarakat kalau seseorang memperbaiki kelemahannya, maka ia akan menjadi kuat.

Seperti misalnya yang Dian Saputra gambarkan dalam blognya dalam bentuk studi kasus, ada seseorang yang jago main bola, tapi dia nggak bisa main piano. Atau ada seseorang lainnya yang pandai sekali melukis, tapi tidak bisa pelajaran fisika.

Lalu keduanya mengganggap ketidakbisaan mereka dalam bermain piano dan pelajaran fisika adalah sebuah kelemahan yang harus diperbaiki.

Kemudian apakah mungkin apabila si jago futsal belajar piano, ia akan lebih jago dari seseorang yang memang punya bakat di bidang alat musik? Atau apabila si jago melukis tekun belajar fisika, ia akan lebih jago dari seseorang yang memang punya kekuatan di bidang pelajaran eksak?

Dua kasus itu berakhir dengan jawaban yang sama: mereka hanya akan menjadi orang rata-rata di bidang yang dipilihnya. Yang sebenarnya terjadi adalah disaat kamu memperbaiki kelemahanmu, itu hanya akan membuat kamu menjadi rata-rata atau seperti kebanyakan orang lainnya.

Lain hal jika keduanya fokus pada kelebihan. Si jago futsal terus mengasah permainan dan si master lukisan tak lelah memperkaya teknik-teknik melukisnya, tentu akhir cerita bakal berbeda, kan? Yap, keduanya tentu akan menjadi ahli di bidangnya daripada orang kebanyakan.

Yang perlu dipahami dengan sungguh-sungguh, bahwa sumber daya yang manusia miliki sangatlah terbatas. Mau tidak mau, kita harus memilih salah satu dan merelakan yang lain.

Seperti yang dipraktekkan oleh Dian Saputra dalam Bisnisnya Sinergi Corpora Indonesia.  Pada saat ini jika kita menjadi pemimpin di suatu keluarga, justru yang perlu kita  lakukan adalah focus pada apa yang menjadi kekuatan anggota keluarga kita, karena dengan hal tersebut kita bisa membantu mereka mencapai kesuksesan besar dalam kehidupannya

Motivator Semarang Kembali menyampaikan bahwa Dengan kata lain, dengan terus meningkatkan kemampuan secara spesifik, niscaya kemampuan itu akan menjadi kekuatan utama (true strength) yang akan menjadi faktor pembeda antara kamu dengan yang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun