Paul Otellini merupakan CEO atau pemimpin dari perusahaan raksasa teknologi Intel. Ciri khas dari Paul Otellini dalam menjadi pemimpin yang bergaya demokratis ini yaitu kemampuan mendengarkan orang lain.Â
Dalam buku Richard L.Daft yang berjudul "The Leadership Experience" dijelaskan bahwa mendengarkan merupakan aktivitas yang melibatkan keterampilan dalam menangkap dan menafsirkan makna asli pesan. Bagi Paul dengan mendengarkan pegawainya dapat meningkatkan motivasi dan juga komitmen para pegawainya.Â
Bagi Paul Otellini untuk dapat menjadi pendengar yang efektif maka ia harus terlibat , dimana Paul Otellini berusaha untuk berbaur dengan pegawainya, mengajukan pertanyaan, mendirikan forum mendengarkan di mana orang dapat mengatakan apa pun yang ada di pikiran mereka, dan memberikan umpan balik untuk memberi tahu orang-orang bahwa mereka telah didengar. Dibawah ini terdapat 10 kunci untuk menjadi pendengar yang efektif.
Dimana Paul ini senang mendegarkan pegawainya baik itu berkaitan dengan pekerjaan ataupun tidak berkaitan dengan pekerjaan. Karena bagi Paul Otellini pegawainya merupakan aset yang sangat berharga sehingga perlu mendengarkan apa yang dirasakan oleh para pegawainya untuk memajukan Intel.
Dengan kemampuannya dalam mendengarkan pegawainya dapat membawa Intel dikenal dan juga inovasi-inovasi yang dilakukan untuk membuat lebih banyak masyarakat menggunakan produk-produk dari Intel. Inovasi-inovasi ini membuat Intel tetap kokoh seagai salah satu perusahaan pengembangan prosesor yang sukses di dunia.Â
Sehingga Intel dikenal sebagai perusahaan raksasa prosesor komputer yang paling banyak digunakan oleh mitra-mitra bisnis seperti Microsoft, Asus, Dell hingga Intel pernah terlibat dalam menciptakan prosesor untuk perangkat mobile beberapa tahun yang lalu. Ini terlihat dari quotes Paul Otellini
In order for us to deliver this we have to integrate the big-screen capability, the PC capability, and the Internet experience. This is a combination of hardware and software that delivers a new media experience.Â
Gaya kepemimpinan demokratis ini tergantung pada kompetensi pegawainya, dengan melihat tingkat pengetahuan dan kematangan karyawan. Paul Otellini menggunakan gaya kepemimpinan demokratis ini dengan menyesuaikan lingkungan kerjanya, dimana karyawan dalam Intel memang sudah terampil, berpengalaman dan kreatif.
Di usia 66 tahun Paul Otellini meninggal dunia, akan tetapi Paul Otellini telah mewariskan, sehingga teknologi  yang  dikembangkan  Intel  bergerak  maju,  mulai  dari penggunaan  teknologi  untuk drone hingga  menjadi  salah  satu komponen penting  untuk  menciptakan  perkembangan Smart  Citydi  beberapa  negara maju.
Gaya kepemimpinan demokratis memang baik untuk digunakan dalam perusahaan yang memiliki pegawai yang  kreatif tinggi, berpengalaman dan juga terampil. Dan gaya kepemimpinan demokratis memang menjadi populer untuk sekarang ini karena dianggap gaya kepmimpinan ini mampu menjadikan pemimpin yang humble dan bisa mendengarkan pegawainya.Â