- Deskripsi Buku :
Judul Buku : Peter
Penulis : Risa Saraswati
Penerbit : Bukune
Terbit : Cetakan ke tujuh, Oktober 2017
- Sinopsis buku :
Apa kau tahu kalau ada juga hantu yang menyebalkan?
Ada, namanya Peter van Gils!
Anak hantu keturunan bangsawan Belanda itu paling bisa membuatku gemas, kesal, marah, bahkan terkadang takut.
Tidak hanya manusia, empat sahabat gaibku yang lain juga sering kewalahan menghadapi tangan jahat dan sifat ‘sok benar’-nya. Namun, suatu malam… kudapati dia murung dan sedih.
“Dia rindu mamanya, Risa….” Begitulah cerita yang kudengar.
Saat itu aku baru sadar, Peter sebenarnya begitu rapuh. Kehidupan di dunia dan kematian yang membuatnya seperti ini. Dibawa jauh dari negerinya, lalu kehilangan ayah yang diidolakan dan ibu yang sangat dicintainya.
Kini, dia mengizinkanku membagi kisah hidupnya dan mengenal dunia Peter lebih dalam….
- Ulasan Buku:
Buku ini tidak terlalu tebal, hanya berisi 176 halaman. Jadi cocok menjadi bacaan ringan pengisi waktu senggang. Saya pun waktu itu menyelesaikan baca buku novel ini dalam waktu satu jam sekitar kisaran tahun 2018 atau 2017 , intinya seingat saya baca novel di waktu siang jam 1. Seperti biasa penulis teteh Risa membuat buku ini begitu apik seperti karya karya novel miliknya yang lain.
Bahasa yang di gunakan ringan sehingga mudah di pahami oleh pembaca . Pembaca seolah - olah diajak masuk , menyelami dan mengalami langsung kehidupan keluarga Peter Van Gils. Alur yang digunakan dalam buku novel ini adalah alur campuran. Dikisahkan, Peter merupakan sosok anak keturunan Belanda yang pernah hidup di Bandung, Indonesia.
Peter lahir di kisaran tahun 1935. Ia lahir dari pasangan Albertus Van Gils dan Beatrice Van Gils. Ayahnya Peter selalu menekankan anaknya untuk tidak manja dan selalu menekankan untuk belajar fasih menggunakan bahasa Neterland agar ingat daerah asalnya.
Secara tidak langsung, William, berkata papa Peter adalah seorang Belanda tulen penganut feodalisme. Peter dididik agar menjadi anak keturunan Belanda yang mampu membedakan kasta, derajat, dan martabat bangsanya dengan bangsa jajahan. ~Risa (hlm.9)
Peter sangat menyayangi mamahnya. Mamah Peter selalu memanjakan Peter. Perbedaan didikan inilah yang sering membuat Mama Peter dan papa Peter selalu berantem. Kematian Peter bisa dibilang tragis. Karena hingga akhir hayat hidupnya ia belum bisa bertemu dengan Mama tercintanya. Sampai sekarang Peter Peter masih menunggu mamanya untuk datang menjemputnya. Amanat cerita yang bisa dipetik dalam kisah ini yaitu sebaik-baiknya didikan perilaku orang tua kepada anak tidak terlalu keras menekankan dan sebaiknya utamakan kondisi keadaan anak.
Selamanya, aku akan menunggu Mama datang menjemput". (hlm.169)
•Kekurangan Buku
Karena kisah dalam novel ini diangkat dari kisah nyata sehingga alur ceritanya bisa ditebak.
Jauh di lubuk hati, aku pun mengharapkan hal yang sama, seperti dirinya. Aku ingin sahabat-sahabat kecilku ini bisa berkumpul kembali dengan "Yang mereka tunggu". ~Risa (hlm.169)