Mohon tunggu...
Dian Misrawati
Dian Misrawati Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana, praktisi psikologi

Berproses dan bertumbuh

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tips Mendampingi Anak Rewel Saat Rawat Inap di Rumah Sakit

22 Juni 2022   06:22 Diperbarui: 23 Juni 2022   16:21 2478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat dokter atau suster mendekati kamar anak, informasikan kepadanya tentang kehadirannya dan tindakan yang akan dilakukan. Informasi yang diterima anak akan membantunya untuk mempersiapkan diri menghadapi tindakan medis tersebut.

Memberikan informasi tentang berbagai hal yang ada di sekitar anak juga dapat membantu anak untuk mengalihkan perhatian dari rasa sakit yang ia rasakan. 

Pendamping dapat mengajak anak untuk memperhatikan benda-benda yang ada di kamarnya dan mendiskusikan fungsinya. 

Di samping sebagai pengalihan, percakapan ini juga akan memperkuat ikatan antara pendamping dan anak serta memperkaya kosa katanya.

2. Jujur

Pada usia 0-2 tahun, anak berada pada tahap perkembangan sensori-motor, dimana mereka memahami dunia melalui pengalaman sensoris, termasuk indera raba. 

Setelah memberikan informasi tentang kedatangan tim medis dan tindakannya, orang tua perlu jujur mengenai efek yang akan dirasakan anak. 

Misalnya, pada saat anak akan disuntik sampaikanlah, "Maaf ya nak, ini akan sakit. Kamu tahan ya.." dan ketika dilakukan tindakan yang tidak menyakitkan seperti mengukur suhu, mendengar detak jantung sampaikan pula hal tersebut kepada anak, misalnya "Ukur dulu suhunya ya. Ga sakit kok. Keteknya mana."

Kejujuran pendamping akan membantu anak untuk belajar mengenali ragam stimulus atau tindakan medis di sekitarnya, menghayati dan menilainya secara subjektif, serta kemudian berlatih menampilkan respon dan ekspresi yang sesuai dengan stimulus yang diterimanya tersebut. 

Selanjutnya, anak yang sudah dapat membedakan stimulus medis akan lebih siap menghadapi stimulus yang tidak menyakitkan, misalnya pada saat mengukur suhu atau memakai kompres penurun panas. Hal ini tentu saja dapat membantu kelancaran pengobatan dan menghemat energi pendamping untuk membujuk atau mendiamkan anak.

3. Tidak mengancam 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun