Mohon tunggu...
Dian Kusuma Damayanti
Dian Kusuma Damayanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - IRT, DapurKiddos4U Frozen Food Homemade, Higienis, Healthy and Halal

Tidak ada tempat terbaik untuk berbicara dan mengekpresikan rasa selain melalui tulisan. Motto hidup adalah do the best, selalu berpikir positif, tidak pernah menyerah dan sertakan Allah Swt. dalam segala hal. Contact me melalui e-mail: dianjumhan@gmail.com II FB: Dian Kusuma Jumhan II IG: dianjumhan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inilah 10 Fase Perkembangan Psikologi Anak yang Wajib Pecinta Kompasiana Ketahui

8 April 2021   21:53 Diperbarui: 8 April 2021   21:59 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hai, Pecinta Kompasiana!

Makin berkembangnya zaman dan teknologi maka pola pikir masyarakat juga berubah. Awalnya tertutup menjadi terbuka, semua serba mudah dan instan, padahal kita sadar bahwa pencapaian itu butuh proses yang panjang dilalui. Berubahnya pola pikir tersebut menjadikan kehidupan di masyarakat penuh dengan kompetisi dan lebih materialistis, hal ini menjadi masalah sosial yang cukup berbahaya. Berlatar belakang tersebut di atas, maka pentingnya kita mengetahui, bahkan memahami secara utuh fase perkembangan psikologi anak agar jiwa anak secara individual maupun sosial berkembang dengan sangat baik.

Apa saja fase perkembangan psikologi anak? 

Prinsip perkembangan yang aktif itu terletak dalam diri anak sendiri, bukan proses yang digerakkan oleh faktor di luar individu anak, tetapi setiap gejala perkembangan anak dikendalikan dan berdasar pada corak pembawaan, bakat, dan kemauan anak. 

Berikut ini sepuluh fase perkembangan psikologi anak yang wajib Anda ketahui.

1.Fase Kehamilan, Sebelum Lahir dan  Kelahiran

Fase ini membutuhkan kondisi fisik psikis baik, tingkat kesabaran dan emosi yang stabil dari seorang ibu karena sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan janin dan bayi.

2.Fase Bayi 0---2 Tahun

Fase ini disebut periode vital karena kondisi fisik dan mental bayi menjadi pondasi kokoh bagi perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya sehingga diperlukan kerjasama orang tua yang kuat agar bayi tumbuh sehat, fungsi-fungsi jasmaniah, lahiriah, motorik, dan gerak refleks berkembang baik.

3.Fase Kanak-Kanak 1---5 Tahun

Fase ini, perkembangan anak belum sempurna dan diperlukan naluri dan pengenalan pertama, anak mempunyai sifat egosentrisme naif, relasi sosial primitif, bersikap fisiognomis, trotzalter (menentang) pertama, muncul seksualitas awal anak, arti bermain, dan arti bahasa pada anak.

4.Fase Anak Sekolah Dasar 6---12 Tahun

Fase ini merupakan fase intelektual anak karena mulai memasuki masyarakat di luar keluarga, mulai terlihat berkembangnya pengamatan, pikiran, ingatan, fantasi dan kehidupan perasaan, serta kehidupan volutif/kemauan anak. Oleh karena itu, fase ini disebut fase golden anak sehingga orang tua perlu mempelajari dan aktif mendampinginya.

5.Fase Remaja 12---14 Tahun

Fase ini merupakan fase pueral atau masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Terlihat ciri-ciri khasnya seperti rasa harga diri yang makin menguat, suka bermulut besar, suka memamerkan kekuatan sendiri, kepercayaan diri makin kuat, mulai mengkritisi orang tua, kontak sosial masih primitif, bersifat eksklusif, dan unsur kesetiaan dijunjung tinggi.

6.Fase Menentang Kedua atau Trotzalter Kedua

Fase ini merupakan akhir periode pueral (masa menentang kedua) dengan mulai timbul kecenderungan memberontak yang didorong oleh perasaan hidup positif, kuat dan kesadaran AKU anak. Ciri-ciri fase ini, yaitu ekspresi suka mogok, tidak patuh, keras kepala, suka memprotes, melancarkan banyak kritik, cepat marah, sombong merasa sudah dewasa, sembrono, dan acuh tak acuh.

7.Masa Pubertas Awal 14---17 tahun

Fase ini mulai terlihat ciri-ciri umum anak puber seperti mulai menemukan jati diri, ditemukan kontras batin, pertentangan, cemas dan bingung, meningkatnya antusias anak terhadap sesuatu, orang lain, dan lingkungannya. Terlihat proses kematangan seksual anak dan dampak bahayanya sehingga diperlukan perhatian khusus dari keluarga (orang tua) dan pembimbing guna tercipta kematangan jiwa yang baik di fase ini.

8.Fase Adolesensi (Adolescence)

Fase ini merupakan fase pubertas akhir atau pascaremaja (adolesensi). Terlihat proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik yang berangsur-angsur teratur seperti banyak melakukan intropeksi dan mawas diri, mulai menemukan keseimbangan antara sikap diri sendiri dengan sikap keluar (dunia obyektif), berkembangnya biologis dan psikologis, sifat lebih narsisme dan aku-narsistis, timbul reaksi bervariasi dari dorongan seksual, adanya fantasi cinta, penemuan nilai-nilai hidup dan mulai bisa memilih arah tujuan hidup sendiri.

9.Fase Mentruasi dan Onani

Fase ini merupakan fase paling penting pada masa pubertas dan adolesensi, yaitu adanya pertanda biologis menstruasi pada anak perempuan dan onani pada anak laki-laki sehingga perlunya pendampingan dan komunikasi intens orang tua terhadap anak. Lakukan sharing tentang bagaimana gejala patologis yang menyertai menstruasi, dengan menstruasi muncul kesadaran akan dwifungsi anak gadis, yaitu wanita sebagai makhluk seksual dan sebagai penerus generasi, masalah dan saran terbaik apa saja saat onani.

10.Fase Menuju Kedewasaan

Fase ini merupakan fase berakhirnya masa adolesensi, tibalah orang muda pada masa kedewasaan, mulai bisa memahami arti pertanggungjawaban penuh terhadap diri sendiri, memahami norma-norma susila, dan nilai-nilai etis, serta konsekuen melakukan identifikasi terhadap norma-norma susila yang dipilih.

Demikian sepuluh fase perkembangan psikologi anak yang perlu diketahui, semoga orang tua dan pembimbing dapat mengenali anak sebagai makhluk individu dan sosial, serta dapat memberikan pendidikan dan tuntunan yang baik sehingga tercipta manusia dengan pribadi yang kuat di segala medan kehidupan, mandiri, menjadi manusia seutuhnya dan manusia-manusia pembangun di masa-masa mendatang. Aamiin yra.

Semoga bermanfaat dan salam semangat, Pecinta Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun