Mohon tunggu...
dian faiqul
dian faiqul Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Indonesiaku Tanah Airku Indonesiaku Bukan Harta Karunmu

16 Desember 2016   11:34 Diperbarui: 16 Desember 2016   11:44 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesiaku Tanah Airku

Indonesiaku Bukan Harta Karunmu

Oleh:

Dian Faiqul Himam

Indonesia adalah negraku, negara surga biasa aku bilang begitu, negara yang penuh dengan kekayaan alam, negara dengan keindahan alam yang luar biasa indah. Segala macam tumbuhan bisa tumbuh subur dinegraku. Kekayaan alam yang ada didalamnyapun seperti mutiara dalam sang kerang. Serta tidak hanya kaya dengan alamnya melainkan juga kaya akan budayanya, beragam bahasa, beragam suku, beragam agama, beragam ras, dan beragam kebiasaan menjadi warna-warni indonesia.

Akan tetapi dibalik semua itu apakah Indonesia sudah bisa dikatakan negara kaya ataupun negara maju, atau apakah benar 17 agustus 1945 adalah hari merdeka bangsa kita indonesia. Jika dilihat dari keadaan alam indonesia yang melimpah ruah, tanaman tumbuh dengan suburnya, pesona alam yang begitu indahnya dan beberapa tambang yang ada di Indonesia seperti tambang emas, minyak bumi, dan migas menjadi aset bangsa indonesia yang utama, maka bisa dibilang negara Indonesia adalah negara yang kaya ataupun negara yang maju. Namun pada kenyataannya kita hanya sebagai konsumen bukan produsen, kita hanya bisa mengimpor barang dari berbagai negara tetangga.

Bangsa Indonesia yang dulunya dikenal sebagai julukan negara lumbung padi karena kita paling banyak menghasilkan padi dibanding dengan negara lain. Namun saat ini beras di Indonesia saja impor keluar negri. Kita juga pernah dikenal dengan negara maritim negara dengan banyak pulau, secara logika ketika kita banya pulau maka banyak pantai, ketika banyak pantai maka banya petani garam bukan begitu, namun pada nyatanya saat ini garam di Indonesia masih impor ke negara-negara tetangga.

Kita sebagai rakyat indonesia seharusnya bisa mengelola sendiri apa yang ada di negara kita seperti minyak bumi, tambang emas, dan migas. Namun yang terjadi malah sebaliknya rakyat indonesia bukan sebagai pengelola hanya sebagai pengamat setia. Miris sekaali bukan, apalagi di sektor perusahaan motor dan elektronik 99% pruduk dari luar negri. Terus dari semua ini masihkah kita dibilang merdeka tanggal 17 agustus 1945, dari semua yang terjadi bisa disimpulkan bahwa kita masih dijajah secara halus.

Tahukah kita dimana kesalahan kita saat ini, apakah pada sistemnya, ataukah pada oprasionalnya atau pada pemerintahannya. Menurut saya kesalahan tetap pada pemimpin karena ketika pemimpin tegas dan mampu mengeluarkan kebijakan yang berani meskipun penuh dengan resiko namun jika demi kenyamanan bangsa dan negara dalam jangka panjang kenapa tidak untuk dilakukan.

Pemimpin juga harus memahami geopolitik negaranya agar bisa mengambil kebijakan yang sesuai dengan masyarakat indonesia, misalnya saja indonesia terkenal dengan negara lumbung padi namun karena kesalahan pengambilan kebijakan oleh pemerintah akhirnya yang terjadi pada saat itu beras inpor dari luar penyebabnya yakni pemerintah bukan mengmbangkan pertanian melainkan lahan pertanian dibangun perusahaan.

Pemimpin yang diharapkan ndonesia yakni pemimpin yang tegas yang mampu membawa indonesia keluar dari keterpurukan menuju indonesia merdeka yang sebenarnya dan pemimpin yanng bisa melaksanakan visi misi negara inonesia dengan sebaenar-benarnya. Pemimpin yang bisa mengambil kebijakan yang sesuai dengan geopolitik negaranya. Presiden yanng bisa menasinolkan segala apa yang menjadi milik indonesia seperti minyak bumi, tambanga emas, dan lain sebagainya. Tujuannya agar kita rakyat indonesia bisa mengelolah kekayaan alam kita sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun