Mohon tunggu...
Dian Ariyani Surya
Dian Ariyani Surya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Karena kamu menulis. Suara kamu tak akan pernah padam dibawa angin, suara kamu akan selalu abadi sampai akhir masa. Jadi, Menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sudah Amankah PTM Terbatas Dilakukan untuk Anak?

23 September 2021   21:00 Diperbarui: 23 September 2021   21:07 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Republika/Bayu Adji P.

Dilihat dari menurunya kasus Covid-19 Pemerintah sudah memberikan izin untuk sekolah melakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM). 

Organisasi Kesehatan Dunia atau (WHO) memberitahukan bahwa dari total penderita Covid-19 di seluruh dunia, sebanyak 8,5% yang penderita Covid-19 adalah seorang anak-anak yang memiliki usia di bawah 18 tahun.

Banyak pasien anak-anak yang kritis melawan virus covid-19 itu tetapi angka kematian lebih sedikit dan bisa di bilang memiliki gejala yang lebih ringan. 

Beberapa penelitian dilakukan untuk melihat sejumlah negara dengan risiko anak yang tertular itu lebih sedikit dari pada orang dewasa. Tetapi anak yang menginjak usia di bawah 1 tahun risiko penularan Covid-19 cukup tinggi.

Banyak orang tua menyambut baik dengan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas untuk anak karena di nilai Pembelajaran langsung akan lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran online. Tetapi ada juga sebagian orang tua yang khawatir akan kondisi sang anak karena takut terkena virus corona.

Agar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas berjalan sesuai dengan keinginan dan agar berjalan dengan lancar Presiden Joko Widodo meminta agar semua pihak bagi seluruh pelajar harus sudah di vaksin agar bisa berjalan dengan baik PTM Terbatas.

Sangat riskan memang jika PTM Terbatas dilakukan karena dilihat anak-anak usia 10 tahun ke bawah tentu akan sulit untuk di atur dan menerapkan protokol kesehatan sehingga orang tua dari sang anak merasa khawatir dengan hal tersebut karena kesehatan anak nomer 1 baginya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun