Mohon tunggu...
Diana Lieur
Diana Lieur Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma orang biasa

No matter what we breed; "We still are made of greed"

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Meski Gagal, Pernahkah Kamu Terkesan saat Interview Kerja?

3 April 2019   20:30 Diperbarui: 4 April 2019   08:07 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.mediabistro.com

Sepanjang perjalanan pulang saya terus memikirkan pertanyaan-pertanyaannya mengenai keluarga, hingga saya teringat satu hal. Yakni ketika saya duduk dan bersalaman, hal pertama yang dikatakan oleh si interviewer ini adalah mempertanyakan link yang saya cantumkan pada CV saya, pun ia mengatakan bahwa ia telah membaca tulisan-tulisan saya yang linknya saya cantumkan pada CV melaui via email. 

Saya terharu. Itu kali pertama saya mendapatkan pertanyaan dan pernyataan seperti itu, karena dari sekian banyak interview yang pernah saya lakukan, tak ada satupun membahas tentang link yang saya cantumkan tersebut. 

Tentang hal itu, saya cukup penasaran hingga mesin pencarian google pun mengarahkan saya pada jejak digital yang pernah ditorehkan oleh si interviewer tersebut. Dan akhirnya jejak digital menunjukan bahwa terhitung sejak tahun 2010 ternyata ia sudah aktif menulis di blog pribadinya. Semua tulisannya tuntas saya baca tanpa satupun terlewati.

Hampir semua tulisannya membahas tentang pengalaman mengenai keluarga dan rasa syukur, bahkan dalam keadaan sulit sekalipun. Jadi pantas jika si interviewer banyak membahas tentang keluarga pada saat itu. Dan saya masih ingat dengan tulisannya yang berjudul "Bersyukur senantiasa" kalimatnya sederhana namun sangat berarti.

Pun saya heran dari sekian banyaknya kalimat penyemangat yang saya telah baca ketika menjalani masa-masa menganggur saat itu, Tuhan malah mengarahkan saya pada tulisan-tulisan sederhana yang dibuat oleh orang yang pernah meng-interview saya sendiri. Dan dari tulisannya tersebutlah telah memberikan banyak perubahan dalam cara saya memandang keadaan saat itu. Yakni;

"Saat ini, saya memang belum memiliki pekerjaan, namun saya memiliki keluarga yang lebih bernilai dari sekedar materi dan penghargaan"

Dari kejadian tersebut saya perlu banyak bersyukur dan menghargai arti sebuah keluarga di sekeliling saya. Pun saya perlu memperbaiki jawaban yang sempat terhenti karena ragu saat itu.

Gagal dalam proses mencari sebuah pekerjaan memang menyakitkan, dan saya pernah merasakannya. Namun tidak semua kegagalan dalam sebuah proses melamar kerja harus dilupakan lho. Kadang kita memang perlu menafsirkannya dari sisi lain agar kembali bangkit dan memulainya lagi di kesempatan selanjutnya. 

Dan salah satu kalimat di tulisan Bu Elizabeth memang benar, bahwa "Every moment in my life is a learning process. Gak ada yang patut disesali" maka terimakasih banyak telah meninggalkan kesan berharga yang sampai saat ini masih saya ingat. Pun proses interview yang diberikan sangat menarik dan berbeda pada umumnya. 

Tuhan memang tidak mengizinkan kita bertemu sebagai rekan kerja, namun jika ada pertemuan selanjutnya, saya percaya bahwa itu bukan sekedar kebetulan saja.

Tangerang, 3 April 2019

Diana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun