Maksud dari tulisan ini pun bukan lah meminta seseorang agar tak merekam aksi labrak-melabraknya dalam sebuah bentuk video supaya aman, tidak sama sekali. Melainkan saya hanya berbagi pengalaman saja, bahwa media sosial saat ini memang memiliki peran besar pada carut marutnya persoalan ini. Dan saat ini saya sangat bersyukur sekali mampu melewati masa alay di sekolah, karena bisa saja jika salah sedikit, maka saya akan terpeleset dan jadi geng nero jilid dua dalam video kekerasan antar pelajar, wew.
Mungkin hal seperti ini sangat sepele bagi pembaca, atau mungkin bukan urusan pembaca juga. Yang penting pelajar indonesia mendapatkan nilai tinggi di sekolahnya, ya tidak masalah.Â
Toh saat ini pun saya hanya mengawasi ponakan-ponakan saya saja agar tak terpeleset dalam bermedia sosial, apalagi di rumahnya sudah difasilitasi hotspot, wah makin was was deh. Karena kejadian labrak-melabrak seperti itu tidak memandang sebagus apa sekolah mereka, seketat dan setegas apa peraturan di sekolah, toh kalau sudah di luar jam sekolah, semua dapat dikatakan "bukan lagi tanggung jawab sekolah" apalagi dalam bermedia sosial. Salam.