Apa kabar sahabat pembaca? semoga sehat selalu..^^
Pernahkah Anda merasa mudah marah saat terjebak macet di jalan raya yang bising, mudah kesal saat tingginya volume di hajatan, atau sulit tidur karena suara kendaraan di malam hari? Kebisingan ternyata bukan sekadar gangguan kecil sehari-hari. Riset ilmiah memaparkan bagaimana paparan bising lingkungan, baik dari lalu lintas, industri, maupun aktivitas perkotaan dapat memberikan efek serius pada kesehatan.
Â
Kebisingan dan Stres
WHO menetapkan batas aman paparan bising ialah 85 dB selama maksimal 8 jam per hari. Semakin tinggi tingkat desibelnya, semakin singkat durasi paparan yang aman. Kebisingan lingkungan dapat berasal dari lalu lintas jalanan, kereta, pesawat, perindustrian, musik atau pertunjukan, serta turbin angin. Hal ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat global. Secara langsung, kebisingan bisa menyebabkan kerusakan sel rambut telinga, tinnitus (telinga berdenging), dan Noise Induced Hearing Loss (Grocott K, et al, 2025).Â
Paparan bising terus menerus melebihi angka tersebut dapat memicu respon tubuh untuk melepaskan hormon stres yang lebih tinggi, seperti kortisol dan adrenalin. Hormon ini turut mengganggu ritme hormonal melalui aktivasi aksis Hipotalamus-Hipofisis-Adrenal (HPA). Disregulasi aksis HPA secara signifikan berkaitan dengan berbagai gangguan kesehatan mental, termasuk depresi, PTSD, kecemasan, dan lainnya (Gong, et al, 2022). Sebuah studi di Eropa menemukan bahwa masyarakat yang tinggal di dekat jalan raya dengan tingkat kebisingan tinggi lebih sering melaporkan gejala stres psikologis dibandingkan mereka yang tinggal di lingkungan lebih tenang (Gong, et al, 2022). Pada jangka panjang bukan hanya efek kesehatan mental, namun juga meningkatkan risiko gangguan irama jantung, hipertensi, dan penurunan kualitas hidup (Hadad, et al, 2019)
Â
Gangguan Tidur: Jalan Masuk Masalah Mental
Salah satu efek paling jelas dari kebisingan tinggi terutama pada malam hari adalah gangguan tidur.  Paparan kebisingan malam  ( 40 dB Lnight) dapat mengganggu tidur dalam bentuk terbangun berulang, fragmentasi tidur, dan perubahan tahap tidur. Gangguan tidur kronis ini berkorelasi dengan peningkatan risiko kecemasan dan ketidakstabilan suasana hati (Basner, et al, 2018). Riset Gong et al, 2022, menunjukkan orang yang sangat terganggu oleh kebisingan mempunyai risiko lebih tinggi mengalami depresi, kecemasan, dan gangguan mental umum dibanding mereka yang tidak terganggu.
Â
Tidak Semua Orang Sama
Faktor status sosioekonomi, lingkungan perumahan dan sensitivitas pada suara, menjadi hal yang turut serta mempengaruhi seseorang terganggu karena kebisingan (Hu X, et al, 2025). Menariknya, sensitivitas terhadap kebisingan berbeda-beda. Ada orang yang cepat merasa terganggu meskipun suara tidak terlalu keras.Faktor usia, kondisi kesehatan, dan bahkan kepribadian tjuga berperan. Pada anak-anak, paparan bising kronis, misalnya di dekat bandara atau jalur kereta diketahui dapat memengaruhi kemampuan belajar dan meningkatkan tingkat stres.
Â
Mengurangi Dampak Kebisingan
Dalam menghadapi kebisingan, perlu berbagai intervensi untuk mengurangi dampaknya, baik tingkat luas di masyarakat  maupun individu, seperti:
Perencanaan kota: Pemerintah dapat menambah ruang hijau sebagai peredam alami suara serta membuat regulasi tentang batas kebisingan di beberapa titik tempat yang rentan, Â pengendalian kebisingan transportasi.
Desain rumah: Memasang jendela kedap suara atau menanam pohon di sekitar rumah bisa mengurangi masuknya bising.
Gaya hidup pribadi: Menggunakan earplug saat tidur atau di lingkungan yang bisik serta berisik, membatasi waktu di area bising, atau mencari aktivitas di ruang hijau dapat membantu menjaga ketenangan mental (Hu, et al, 2010).
Â
Di tengah laju urbanisasi, isu kebisingan sering dianggap ringan dibanding polusi udara atau limbah. Padahal, efeknya terhadap kesehatan mental tidak kalah berbahaya. Membiasakan diri dengan lingkungan bising mungkin terasa wajar, namun tubuh dan pikiran kita diam-diam membayar harga yang mahal. Kebisingan bukan sekadar suara latar kota modern, melainkan ancaman nyata bagi kesehatan mental. Sahabat pembaca, mari tingkatkan kesadaran kita untuk mengurangi paparan bising disekitar. Bersama dengan kebijakan publik yang tepat, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih tenang, bukan hanya untuk telinga, tapi juga untuk jiwa.
Referensi:
Grocott K, Mansour A, Shiels E, Bentley R, Mason K. Mental health effects of exposure to environmental noise at home: A systematic review of potential mediating pathways. Noise Health 2025;27:255-67.
Gong X, Fenech B, Blackmore C, Chen Y, Rodgers G, Gulliver J, Hansell AL. Association between Noise Annoyance and Mental Health Outcomes: A Systematic Review and Meta-Analysis. Int J Environ Res Public Health. 2022 Feb 25;19(5):2696. doi: 10.3390/ijerph19052696. PMID: 35270388; PMCID: PMC8910193.
Hahad O, Prochaska JH, Daiber A, Muenzel T. Environmental Noise-Induced Effects on Stress Hormones, Oxidative Stress, and Vascular Dysfunction: Key Factors in the Relationship between Cerebrocardiovascular and Psychological Disorders. Oxid Med Cell Longev. 2019 Nov 11;2019:4623109. doi: 10.1155/2019/4623109. PMID: 31814877; PMCID: PMC6878772.
Basner M, McGuire S. WHO Environmental Noise Guidelines for the European Region: A Systematic Review on Environmental Noise and Effects on Sleep. Int J Environ Res Public Health. 2018 Mar 14;15(3):519. doi: 10.3390/ijerph15030519. PMID: 29538344; PMCID: PMC5877064.
Hu X. Systematic Review and Meta-Analysis of the Association between Environmental Noise Exposure and Depression and Anxiety Symptoms in Community-Dwelling Adults. Noise Health. 2025 Jul-Aug 01;27(127):320-332. doi: 10.4103/nah.nah_82_25. Epub 2025 Sep 11. PMID: 40932066; PMCID: PMC12459723.Â
Hu RF, Jiang XY, Zeng YM, Chen XY, Zhang YH. Effects of earplugs and eye masks on nocturnal sleep, melatonin and cortisol in a simulated intensive care unit environment. Crit Care. 2010;14(2):R66. doi: 10.1186/cc8965. Epub 2010 Apr 18. PMID: 20398302; PMCID: PMC2887188.
https://www.who.int/europe/health-topics/noise#tab=tab_1
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI