Kala itu, lengkingku mengusik sibukmu
Gegas, kakimu menuju
Menyamanku dalam hibur
Tapi lengkingku tak henti
Basah merampas nyamanku
Dahaga menjadi buas
Menuntut hidangan sepiring puas
Cup, cup, cup nak, tubuhku terbang dalam timang
Sabar ya nak...
Diam ya nak...
Bujukmu merdu menyata sayang
Tapi lengkingku tak henti
Gesit tangan lelahmu
Mengusir basah penjajah pantatku
Lalu mensejahteraku dalam kenyang
Kali ini, kudengar isakmu
Kau hadap wajah harap
Mengadu, merintih dalam senyap
Tengadah, berkali berulang memanggil mustajab
Dalam linang itu
Dalam lirih suara
Namaku, untukku
Cinta dan do’a-doa
Bu, Aku sayang Ibu......
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI