Mohon tunggu...
Diah Woro Susanti
Diah Woro Susanti Mohon Tunggu... Full Time Blogger - blogger

Blogger, Content Creator FB : Mbak Dee Twitter/Ig : @mba_diahworo Email : Diahworosusanti@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jelajah Click Batu Tulis Bogor, Serasa Dilempar Mesin Waktu

13 Juni 2023   13:21 Diperbarui: 13 Juni 2023   13:39 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Buktinya apa bisa dilihat dari goresan tulisan aksara Sunda kuno pada sebongkah Batu besar yang dinamakan Prasasti Batu tulis. Isinya diantaranya menjelaskan kalau disinilah tempat penobatan raja-raja Pajajaran termasuk Prabu Siliwangi (1482-1521).

FYI Prabu Siliwangi adalah salah satu raja yang sangat disegani di masa ke pemerintahannya karena kesaktiannya. Di tangannya kerajaan Sunda Pajajaran menjadi kerajaan besar.

Nah di sebelah prasasti ada Batu lonjong besar yang dinamakan Batu Lingga. Batu ini katanya adalah perwujudan dari Prabu Siliwangi, ayahanda Surawisesa. Ada juga yang bilang di dalam batu ini bersemayam roh Prabu Siliwangi.

Di depan Prasasti ada Batu Tapak. Banyak yang mempercayai ini adalah bekas telapak kaki Prabu Surawisesa, si pembuat prasasti Batu Tulis dan raja terakhir di kerajaan Sunda. Beliau kebetulan adalah anak Prabu Siliwangi.

Nah, lantas apa kaitannya dengan istana Batu Tulis yang persis berseberangan dengan Prasasti Batu Tulis? Entahlah. 


Dok. Kang Bugi
Dok. Kang Bugi


Kami hanya bisa berfoto ria di depan gedung bersejarah bertuliskan Hing Puri Bima Sakti. Tapi dari berbagai sumber saya menemukan fakta lagi kalau kawasan istana Batu Tulis sebelum menjadi kediaman pribadi keluarga Soekarno adalah tempat peristirahatan ahli vulkanologi Belanda. Di sinilah dia mengamati gunung Salak setelah erupsi besar di tahun 1699.

Pertanyaan tentang istana Batu Tulis masih menggelayut di dalam hati. Tapi penasaran juga dengan ajakan mbak Muth ke pemandian keramat Cipulus. Katanya lokasinya persis di belakang istana Batu Tulis.

Tanpa berlama-lama kami menyusuri pinggiran rel kereta stasiun Batu Tulis menuju pemandian yang dulunya kerap digunakan raja dan keluarganya untuk mandi.

Sampai di lokasi ada perasaan sedikit kecewa. Dalam imajinasi saya tempat pemandiannya seperti Taman Sari di Yogyakarta. Rupanya ini berbeda 180 derajat. Tidak ada kolam besar untuk mandi, yang ada hanya keran air pancuran yang mengalir dari pralon dan kamar mandi kecil yang terlihat kumuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun