Mohon tunggu...
Diah Sinta
Diah Sinta Mohon Tunggu... Lainnya - SMK TELKOM MALANG

SMK TELKOM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Sosial, Kawan atau Lawan bagi Demokrasi?

6 Oktober 2020   17:24 Diperbarui: 6 Oktober 2020   17:26 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan jaman saat ini sangat pesat, ditandai dengan pengguna media sosial yang semakin banyak dan dapat memicu penyebaran berita semakin luas. Penggunaan gadget lah pemicunya, tidak pandang profesi maupun usia.

Dari anak kecil sampai yang sudah tua saja sekarang banyak menggunakan gadget dan mengaktifkan sosial media. Media sosial sebenarnya juga dapat digunakan sebagai alat penyambung komunikasi jaman sekarang, karena sangat mempermudah untuk berkomunikasi dengan sanak saudara.

Tetapi disisi lain, media sosial jika di salah gunakan juga dapat berakibat fatal. Salah satu sebagai akses untuk menyebarkan berita hoax secara cepat, yang dapat mempengaruhi pengguna atau yang biasa disebut netizen.

Hoax atau fake news adalah sebuah berita yang dilontarkan oleh seorang oknum yang tidak bertanggung jawab. Berita yang diberikan biasanya bertujuan untuk menghancurkan suatu kesatuan. 

Banyak netizen yang langsung mempercayai berita tersebut tanpa harus meriset ulang, ada juga beberapa netizen yang tidak langsung mempercayai dan mencari tahu kebenaran berita tersebut dahulu.

Demokrasi sering kali digoncangkan oleh berita hoax. Hal ini sering terjadi pada saat pemilu untuk penentuan pemimpin daerah maupun negara. Tinggal kita sebagai masyarakat dapat menyikapi berita itu dengan cerdas atau tidak. 

Jika hoax ini terus terjadi dan mengganggu demokrasi di negara kita dan lama-kelamaan kesatuan pada negara ini akan runtuh. Akan banyak pro dan kontra, dan banyak bermuncul kelompok-kelompok pembela suatau oknum tertentu.

Intinya adalah kita sebagai netizen atau pengguna media sosial harus cerdas dalam memilih berita yang akan dikonsumsi untuk dicemati. Netizen tidak boleh sembarangan percaya pada berita yang belum dikonfirmasi benar adanya. Media sosial bisa menjadi kawan jika kita dapat menggunakannya tepat pada porsinya, dan media sosial akan menjadi lawan jika kita bertindak kurang maupun lebih dari porsinya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun