Mohon tunggu...
Lagi Rame!
Garuda Muda Masih Banyak Menyimpan Harapan
Timnas U-23, Kegagalan yang Bukan "Kegagalan"
Peluang Emas Garuda Muda Lepas di Clairefontaine
"Kirche im Gruenen", Tradisi Ibadah Padang di Jerman
Panda dan Misi Diplomasi China!
Benang Kusut Intoleransi di Indonesia
Kamu pasti suka!
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kebohongan Patologis: Ternyata Bohong Butuh Usaha

6 Maret 2022   19:35 Diperbarui: 3 April 2022   21:06 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : berbohong | via unsplash.com @Kristina Flour
Ilustrasi : berbohong | via unsplash.com @Kristina Flour
Ilustrasi : berbohong | via unsplash.com @Kristina Flour
beragam motivasi seseorang dalam melakukan kebohongan terkadang tak dapat terdeteksi | via unsplash.com @Afif Kusuma
Ilustrasi : kebohongan  patologis seringkali dilakukan tanpa sadar oleh pelakunya | via unsplash.com @Vitolda Klein
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yuk mari, kunjungi ahli jiwa berlisensi yang terdekat. 

Salam sehat, salam sadar. 

Penulis

Sumber: 1, 2

HALAMAN :
  2. 1
  3. 2
  4. 3
  5. 4
  6. 5
LIHAT SEMUA
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

pathological lying

kebohongan patologis

borderline

narsistik

kesehatan mental

obsesif

kompulsif

bohong

patologi

gayahidup

kesehatan
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.