Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Merajut Kesehatan Mental Tanpa "Positive Vibes Only"

28 Juli 2021   13:31 Diperbarui: 23 April 2022   14:41 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi berprasangka baik. (sumber: unsplash.com/@nate_dumlao)

Ini bukan berarti emosi dibedakan atas dasar kualitasnya. Ini yang seringkali menjadikan kita blunder. Semua emosi mempunyai tingkatan yang sama. Semua sama derajatnya. Tidak ada yang lebih tinggi dari emosi yang lain. Setiap emosi yang hadir dalam diri kita membawa pesan bagi kita. 

Marah, ada pada saat kita merasa diperlakukan tidak adil. Sedih biasanya hadir bila ada yang hilang, supaya kita terhubung dengan orang terdekat kita. 

Bagaimana dengan takut? Bagian amygdala pada otak kita akan memberikan sinyal agar kita waspada, bahwa ada sesuatu yang akan membahayakan kita. Lalu pada akhirnya timbul respon fight, flight, or freeze....

Ilustrasi: empati | via theispot.com
Ilustrasi: empati | via theispot.com

Jijik membawa pesan supaya kita menolak apa yang tidak sehat bagi kita. Kita tentu akan menolak makan di sebuah tempat yang kotor dan dikerubungi lalat. 

Pada dasarnya, semua emosi bersifat valid. Semua nyata, semua kita rasakan. 

Sedangkan kita manusia lebih cenderung menghindari hal-hal yang membuat hidup tidak nyaman. Iye ga? 

Kabar buruknya, segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini adalah random, kawan. Kita tidak bisa memilih peristiwa yang hadir dalam hidup kita, bukan?

Nah, cukup introduction-nya yha, Sobat... 

Yuk masuk ke ranah yang lebih sensitif. Sebelumnya, bagi yang ingin segera memberi vote, monggo dipersilakan menjajaki dulu kata demi kata berikut ini. Ndak usah terburu-buru... 

Ahay.... terburu-buru!! Pegang dulu kata kunci ini ya... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun