Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenali 5 Profesi Ibu yang Sering Dirindu

4 Desember 2020   07:07 Diperbarui: 4 Desember 2020   07:11 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: mom and kid | via pixabay.com @thedanw

4. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Keluarga

Ibu adalah guru pertamaku. Dari tema ini jelaslah sudah. Kata guru harus saya tulis menggunakan huruf tebal, karena ini adalah profesi mengagumkan buat kita. 

Saya masih mengingat satu pesan yang Ibu sematkan dalam ingatan saya.

"Bila Ayah mengenalkan dunia kepada anak, maka Ibu mengenalkan anak kepada dunia"

Sempat saya terpukau, quote ini lahir dari seorang wanita yang bahkan membaca saja sulit. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kebiasaan yang dilakukan seorang ibu pada calon anaknya saat masa kehamilan, sangat menentukan kondisi mental dan emosi anak. 

Ada yang pernah berkata bahwa melahirkan bayi adalah perjuangan antara hidup dan mati seorang ibu. Dan sungguh itulah yang saya alami. Satu yang terbayang kala itu adalah anak yang ada dalam kandungan saya harus segera keluar. Hanya itu. 

Setelah berjuang melawan segala emosi yang bercampur aduk menjadi satu demi mendengar suara bayi yang terindah dalam pelukan, lirih saya berkata, "Ya, inilah anak saya, Dunia". 

Perjuangan mendidik anak serta mengenalkannya pada budaya masyarakat sekitar adalah salah satu tanggung jawab orang tua. Meskipun demikian kita sebagai orang tua perlu menyadari bahwa dalam proses tumbuh kembangnya, orang tua tidak dapat membebani anak dengan ekspektasi yang belum tercapai di masa lalu.

Pendidikan, baik secara akademik maupun non akademik bukan lantas menjadi lahan bagi kita untuk menumbuhkan anak sebagai tanaman yang nantinya menghasilkan buah sama persis dengan hal-hal yang belum tercapai; belum dapat kita raih di masa lalu kita. 

Biarkan mereka bersinar bagai bintang di angkasa.

5.  Lembar Teladan Seumur Hidup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun