Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Sang Plagiat

20 Agustus 2020   07:07 Diperbarui: 20 Agustus 2020   09:12 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com | @trendy mood

Aku manggut-manggut.

"Dia pernah dapat pelajaran dari penulis hebat, Arswendo, yang posternya di sebelah gambar hello kitty-mu itu.

"Beliau bilang, kritik itu, selalu datang pada saat tulisan itu sudah jadi. Kritik itu tidak datang pada saat proses penulisan berlangsung. Lo paham?"

"Belum, Kakandaku," jawabku, pelan menirukan suara Mpok Siti yang syahdu menggebu.

"Dasar sontoloyo," segulung koran melayang di pundakku...

"Emaaaaakkk!! Abang udah KDRT nih," teriakku lantang. 


Emak yang terlanjur kebal dengan pertengkaran kami tetap teguh di kursi panasnya bersama Bapak memonitor saluran humor pelipur lara di kala pandemi.

"Jadi, kalau cuman kritik tanpa saran, mending cuekin ajha, Neng. Ntar juga berlalu. Lo nulis. Yang dibutuhin penulis kan saat tulisan dibikin. Saat berproses, iyha kan? Trus nape lo ributin kritikan ga jelas kek gitu?"

"Trus..."

"Masih koma tuh, Neng. Lanjutin nulisnya, ampe lo sendiri yang naruh titik-nya. Ngarti, kaga?"

Sekali lagi, aku sang tertdakwa plagiat ini manggut-manggut. Jemariku segera menari bak Seyuti Melik yang kurang mampu menggunakan teknik 10 jari. Yang penting nulis, Saudara ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun