Aku manggut-manggut.
"Dia pernah dapat pelajaran dari penulis hebat, Arswendo, yang posternya di sebelah gambar hello kitty-mu itu.
"Beliau bilang, kritik itu, selalu datang pada saat tulisan itu sudah jadi. Kritik itu tidak datang pada saat proses penulisan berlangsung. Lo paham?"
"Belum, Kakandaku," jawabku, pelan menirukan suara Mpok Siti yang syahdu menggebu.
"Dasar sontoloyo," segulung koran melayang di pundakku...
"Emaaaaakkk!! Abang udah KDRT nih," teriakku lantang.Â
Emak yang terlanjur kebal dengan pertengkaran kami tetap teguh di kursi panasnya bersama Bapak memonitor saluran humor pelipur lara di kala pandemi.
"Jadi, kalau cuman kritik tanpa saran, mending cuekin ajha, Neng. Ntar juga berlalu. Lo nulis. Yang dibutuhin penulis kan saat tulisan dibikin. Saat berproses, iyha kan? Trus nape lo ributin kritikan ga jelas kek gitu?"
"Trus..."
"Masih koma tuh, Neng. Lanjutin nulisnya, ampe lo sendiri yang naruh titik-nya. Ngarti, kaga?"
Sekali lagi, aku sang tertdakwa plagiat ini manggut-manggut. Jemariku segera menari bak Seyuti Melik yang kurang mampu menggunakan teknik 10 jari. Yang penting nulis, Saudara ...