Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sore di Perempatan Jalan

25 Juni 2020   17:58 Diperbarui: 25 Juni 2020   17:54 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simpang empat Gladag 2019 | dokpri


Selamat datang keping-keping jenar, hinggapilah sore yang menyambut malam.

Di perempatan jalan seorang gembel duduk merindu sekeping receh, mengemas sejumput harapan yang ditiriskan semenjak pagi menjelma

Angin meniup daun kering untuknya, menutupkan harinya dengan rimbunan rasa kagum pada sirine mobil jenazah mewahmilik pejabat atau kaumnya yang sederajat, ratakan muka jalanan

Lampu perempatan menyala, menyela aroma suksesi para pekerja, menyulam lelah antara penikmat arteri kota dan besaran jangkauan lari para pemburu keringat

Matahari berlelah, tidurlah .... Tenang, tenangkanlah batinmu, wahai surya yang menua, meski di angkasa bulan tak lagi kentara, atau bintang tak mau bersua, tidur....tidurlah.... Masih ada genit sinar lampu listrik yang baru saja merona

Sang gembel melangkah pergi, bangga mengayuh sepeda tua yang dibelinya siang tadi, dari seorang buruh yang anaknya rindu bersekolah lagi

Maka purnalah sore hari....

*Solo .....leyeh-leyeh; bercengkrama mengolah rasa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun