Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Tuduh Aku PKI!

1 Juli 2020   15:27 Diperbarui: 1 Juli 2020   15:20 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Overste Slamet Riyadi, sudut pusat Solo | dokpri

Jingga tersenyum melihat seorang wanita pendek bertubuh gemuk, masih memakai celemek menghambur memeluknya. Bau badannya khas. Bau makanan. Aneh memang, tapi menyenangkan bagi Jingga. Membuatnya terus merindu wanita gendut tengah baya itu. 

"Budhe masak tengkleng, ya?" harum kuah tengkleng gurih menggerayangi perut Jingga, meronta meminta jatah makan.

"Yo pasti, no... Ayo masuk,"

Dapur melanggengkan suasana chef terbaik di Solo versi Jingga. Sayup terdengar suara Orkes Krontjong Tjempaka Putih dari radio tua milik Pakdhe di ruang tamu. Suara tak jernih mulai mengalunkan lagu kondang, yang kabarnya kondang hingga Jepang.

'Mata airmu dari Solo, terkurung gunung seribu. Air mengalir sampai jauh, akhirnya ke laut...'

"Iki kurang apa?" sahut Pakdhe mengambil alih panci panas penuh daging sapi mengepulkan asap wangi menguasai atmosfer ruang makan sederhana Budhe.

"Mbaaak.... dicari mbak Pipit!!" suara Jenar melengking tinggi dari ruang tamu. Demi mendengar nama Pipit, Jingga segera melesat pergi. 

"Pergi bentar Pakdhe, Budhe,"

"Ngga,"langkah Jingga terhentikan suara berat Pakdhe Dodo. Langkah yang semula terasa begitu ringan, terhenti seketika.

"Hari ini kamu mau ketemu Darminto?" Jingga menunduk cemas, haruskah rencana bertemu ayah musti urung kembali? Pak Dhe Dodo Dan Bapak sama saja. Semua selalu melarang Jingga menemuinya di sanggar akhir-akhir ini.

"Mboten, Pakdhe. Cuma nemenin Pipit ke  Sentana Dalem, sowan sebentar,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun