Keunikan dapat kita jumpai di setiap Kelurahan, karena memang di setiap wilayah Kota Solo mempunyai keunikan tersendiri. Mulai dari hal makanan, hingga tempat-tempat bersejarah yang tak kalah menarik untuk dikunjungi.
Di Kelurahan Sriwedari, misalnya. Dapat kita lihat dari sisi geografis Kelurahan Sriwedari, diamana terdapat berbagai tempat bersejarah yang memanjakan kita pada sejarah budaya bangsa.Â
Taman Sriwedari dulu merupakan Kebon Rojo ( Taman Raja ). Kemudian dalam perkembangannya, oleh Pemkot dijadikan sebagai salah satu ikon Kota Solo, tempat dimana berbagai budaya ditampilkan. Ada seni tari, taman hiburan masyarakat, komunitas jumparingan (seni memanah Jawa), wayang orang, dan masih banyak lagi kegiatan budaya yang seringkali dipusatkan di Taman Sriwedari.
Maka tak ayal lagi, jika sebagian besar masyarakat Kelurahan Sriwedari sangat menggumuli kearifan budaya Jawa. Hmmm, menarik, bukan?
Ada dua museum ternama yang mulai dipercantik kembali di Taman Sriwedari ini, Museum Keris Surakarta dan Museum Radyapustaka.
Pawai Kirab Budaya Surakarta Kelurahan Sriwedari
Dari sekian banyak Kelurahan di Surakarta, saya berkesempatan untuk melihat pawai unik di sudut kota Solo tempat para Raja Surakarta jaman dahulu beristirahat.Â
Keistimewaan dari pawai yang dipersembahkan oleh Kelurahan Sriwedari ini adalah turut sertanya 7 pasukan Bergodo Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Tujuh Bergodo Prajurit ini terdiri dari Bergodo Musik sang pemberi aba-aba, Tamtama sebagai panglima perang kerajaan, Prawiro Anom sebagai pengawal Putra Mahkota, Jayasura lengkap dengan pedangnya, Doropati sebagai pasukan penyedia logistik pasukan, Jayeng Astro menyiapkan persenjataan prajurit, dan Sorogeni sebagai pasukan pamungkas.
"Di sini kami hanya membawa 80 personil saja, mengingat panjangnya barisan dalam pawai yang kami perhitungkan," kata KRMH Suryo Kusumo Wibawa sebagai wakil dari pihak Keraton Surakarta.