Resensi Modul Latsar CPNS: Bekal Pembentukan ASN BerAKHLAK

     Kesiapsiagaan bagi CPNS dalam berbagai bentuk pemahaman disertai dengan latihan dan aktvitas baik fisik maupun mental guna mendukung tercapainya tujuan dari bela negara dalam mengisi dan melanjutkan cita cita kemerdekaan. Adapun bentuknya kemampuan setiap CPNS untuk memahami dan melaksanakan kegiatan olah rasa, pikir, dan tindak dalam kegiatan keprotokolan meliputi pengaturan tata tempat, tata upacara, tata tempat, dan tata penghormatan yang berlaku di Indonesia sebagaimana dalam peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

C. ANALISIS
     Program Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS membekali pesertanya dengan pemahaman mendalam melalui tiga modul yang saling terintegrasi. Ketiganya saling melengkapi guna terbentuknya satu kesatuan yang utuh dan komprehensif. Masing-masing modul memiliki peran strategis dalam mempersiapkan para peserta Latsar  menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berwawasan, responsif, dan siap siaga.

    Modul pertama memberikan fondasi dengan memperkenalkan “Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara”. Dalam modul ini peserta Latsar CPNS diharap dapat memahami keragaman Indonesia, yang terbentang luas dari Sabang hingga Merauke, serta menanamkan nilai-nilai yang menjadi landasan semangat bela negara. Karena, pemahaman ini berfungsi sebagai peta jalan, membimbing peserta untuk beradaptasi dengan perubahan zaman sembari tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kebangsaan. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN.

    Setelah memahami fondasi, pada modul kedua peserta dikenalkan dengan isu-isu strategis kontemporer yang sedang hangat di masyarakat. Dalam modul ini melatih kemampuan analisis peserta agar bisa menyaring dan memahami dinamika perubahan lingkungan. Melalui itu mereka bisa menentukan sikap yang tepat dalam menghadapi berbagai isu yang muncul.

    Modul ketiga, yakni “Kesiapsiagaan Bela Negara”, menjadi puncak dari dua modul sebelumnya. Modul ini mengubah pemahaman teoritis menjadi aksi nyata. Mulai dari melatih kedisiplinan diri melalui baris-berbaris dan tata upacara, hingga membangun kesehatan jasmani dan mental yang kuat. Di samping itu, modul ini juga mengasah kemampuan kepemimpinan, kerja sama, dan pemikiran strategis melalui berbagai metode pembelajaran di alam terbuka. Peserta dibekali dengan keterampilan intelijen dasar untuk menyaring informasi yang akurat dan relevan, serta diajarkan cara membuat telaahan staf (Bapulket) menggunakan metode 5W + 1H. Pembekalan ini memastikan peserta memiliki kewaspadaan dini yang utuh, melengkapi bekal mereka sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil yang siap siaga dalam membela negara.

D.  PENUTUP

      Dengan demikian, ketiga modul ini secara keseluruhan menawarkan kurikulum terpadu dan relevan. Ketiganya mengintegrasikan materi historis dan ideologis berikut dengan segala tantangan modern yang dihadapi bangsa Indonesia. Secara kolektif ketiganya memberikan pemahaman bahwa bela negara bukanlah sekadar urusan militer, tetapi tanggung jawab bagi setiap warga negara, utamanya ASN. Melalui pemahaman mendalam tentang isu-isu kontemporer dan kesiapsiagaan diri, seorang ASN, khususnya CPNS diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu bersikap proaktif, berintegritas, dan siap menjaga keutuhan serta kemajuan bangsa.