Mohon tunggu...
Fiksiana

Pramunikmat Seorang Magdalena #2 - "Menaiki Srata"

8 Desember 2018   19:21 Diperbarui: 8 Desember 2018   21:13 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto pixabay

Persekongkolan antara iblis dan labilnya jiwa Magdalena, mampu mengahasut dan merubah tabiat atas nalarnya. 

Dia kemudian memutuskan menjadi pramunikmat, menjadi ratu birahi untuk bisa dinikmati, alasannya sederhana. Terlepas dari wejangan anomali sikap para penggunjingnya yang mengatas namakan strata.

Bak seorang penyihir yang mampu merubah compang-camping menjadi bikini pengumbar sensualitas. Maka tak jarang seksualitas bagi  dirinya selalu tercurah untuk dinikmati. 

Magdalena kemudian melenggang dengan polosnya mencari tawaran cicipan di tengah kota. Saat keramain berganti sunyi bersama rembulan di malam hari, Magdalena dengan parasnya berdiri menanti para pencicip untuk ditindih. 

Tak butuh kerja ekstra, cukup umbaran sapa. Maka dengan seketika yang lain akan menggeliat  bahkan merontah, untuk bisa menemani Magdalena menghabiskan malam. 

Perjalanan malam yang begitu menggairahkan untuk si Magdalena, meski sesekali berjalan begitu alot, saat ratu birahi lain muak dan menganggapnya sebagai teror keanjlokan karirnya. Namun buat Magdalena hal demikian adalah sesuatu yang wajar.

Ahli dalam mengutarakan linguistik tentang pesona, pesona akan keelokan paras serta bubuhan body language yang mampu membuat para penikmat meleleh rasa. Tak heran jika kemampuan Magdalena menjadikan dirinya ratu di atas ratu. 

Tak ada lagi  tawaran, yang ada hanya kesanggupan, kesanggupan si hidung belang berculas untuk bisa bersama Magdalena. "Ada harga, ada kualitas", kurang lebih seperti itu pemaknaannya.

Kapabilitas birahi yang dikuasai Magdalena, menjadi komparasi handal bagi ratu lain. Kontinuitas kinerjanya sebagai pramunikmat semakin ternikmati olehnya. Kredibilitas akan sisi gelap untuk dirinya tak mampu membuat Magdalena berpuas diri, justru semakin jauh dan semakin dalam menjajaki kariernya pada jenjang menengah ke atas. Pencicipnya tak lagi hidung belang comberan, namun menaiki kelas strata.

Bersambung....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun