Mohon tunggu...
Dhuha Dzakirah
Dhuha Dzakirah Mohon Tunggu... Mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Sosiologi, Universitas Negeri Jakarta

Pengamat Isu Sosial

Selanjutnya

Tutup

Financial

Fenomena 'Fake Rich': Mengapa Generasi Z Rela Berhutang Demi Status Symbol?

6 Juli 2025   04:55 Diperbarui: 6 Juli 2025   04:55 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Seharusnya, orang tua dan sekolah bekerja sama dalam mendidik anak. Orang tua perlu aktif mengajarkan nilai-nilai kehidupan dan memberikan contoh yang baik. Mereka juga perlu memahami dunia digital anak dan memberikan bimbingan yang tepat.

Solusi Berbasis Pendidikan

Untuk mengatasi fenomena fake rich, pendidikan harus mengambil peran yang lebih besar. Beberapa solusi yang bisa dilakukan:

Pertama, memasukkan pendidikan finansial sebagai mata pelajaran wajib. Mulai dari tingkat dasar hingga menengah, dimana siswa diajarkan cara mengelola uang dengan bijak. Tidak hanya teori, tapi juga praktek langsung seperti membuat anggaran bulanan dan simulasi investasi.

Kedua, mengintegrasikan pendidikan media literasi dalam kurikulum. Siswa diajarkan cara kritis melihat konten media sosial, membedakan informasi yang benar dan salah, dan memahami dampak media sosial terhadap mental health.

Ketiga, memperkuat pendidikan karakter melalui contoh nyata dan pembiasaan. Sekolah perlu menciptakan lingkungan yang mendukung nilai-nilai kesederhanaan dan syukur. Misalnya, melarang siswa membawa barang branded ke sekolah atau mengadakan program berbagi dengan yang membutuhkan.

Keempat, melibatkan orang tua dalam program pendidikan. Sekolah bisa mengadakan workshop untuk orang tua tentang cara mendidik anak di era digital, pentingnya literasi finansial, dan cara mengatasi tekanan sosial.

Kelima, menggunakan teknologi untuk tujuan edukatif. Sekolah bisa membuat aplikasi atau game yang mengajarkan literasi finansial dengan cara yang menyenangkan. Atau menggunakan media sosial untuk menyebarkan konten edukatif tentang hidup sederhana dan bijak mengelola uang.

Penutup

Fenomena fake rich di kalangan generasi Z adalah cerminan dari kompleksitas masalah sosial di era digital. Ini bukan sekadar masalah individu yang tidak bisa mengontrol diri, tapi masalah struktural yang melibatkan sistem ekonomi, teknologi, dan pendidikan. Di satu sisi, mereka ingin terlihat sukses dan bahagia. Disisi lain, mereka terjebak dalam lingkaran hutang yang justru membuat mereka stress dan tidak bahagia. Mereka berusaha mengejar status symbol yang sebenarnya tidak memberikan kepuasan jangka panjang.

Media sosial memperparah situasi ini dengan menciptakan tekanan sosial yang tidak pernah berhenti. Sistem ekonomi digital juga turut berperan, adanya kemudahan akses kredit dan pinjaman online memang membantu banyak orang, tapi juga menciptakan jebakan konsumerisme. Generasi Z yang tidak punya literasi finansial yang cukup mudah terjebak dalam sistem ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun