Mohon tunggu...
Rahmadhona
Rahmadhona Mohon Tunggu... Administrasi - International Affairs Graduate

"and one day, a girl with book will the girl writing them.."

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ethnic Cleansing di Perang Bosnia-Serbia 1992-1995

12 April 2018   16:32 Diperbarui: 12 April 2018   17:31 4999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alija Izetbegovic/en.wikipedia.org

Slobodan Milosevic diadili dengan dakwaan bertanggungjawab atas kejahatan perang, kejahatan kemanusiaan dan pembantaian masal semasa perang di Balkan. Milosevic ditahan sejak Juni 2001, proses pengadilan dimulai di Den Haag pada Februari 2002.

Sedangkan Radovan Karadzic pada Maret 2016 lalu dihukum 40 tahun penjara oleh Pengadilan Kejahatan Perang PBB. Karadzic terukti berasalah atas 10 dari 11 dakwaan antara lain pembunuhan masal atau genosida, pemusnahan, pengusiran paksa dan kejahatan atas kemanusiaan. Karadzic yang bersembunyi selama lebih dari 10 tahun ini mengakui semua perbuatannya di pengadilan tetapi menolak untuk bertanggung jawab. Ia yakin semua yang dilakukannya pada saat itu adalah untuk melindungi etnis Serbia di Bosnia.

Milosevic in Time/endgenocide.org
Milosevic in Time/endgenocide.org
Yang terbaru, akhir tahun 2017 silam, Slobodan Praljak, tewas di rumah sakit setelah hakim menyatakan bahwa hukuman 20 tahun  penjara untuknya dikukuhkan, mantan komandan pasukan Kroasia Bosnia itu  berteriak di pengadilan bahwa dia bukan seorang penjahat dan kemudian meminum cairan  dari botol kecil yang dibawanya. 

Orang-orang Kristen Ortodoks Kroasia-Bosnia sebetulnya bersekutu dengan  orang-orang Muslim Bosnia dalam melawan kaum Serbia Bosnia dalam perang  Balkan. Namun mereka juga berperang satu sama lain selama 11 bulan. Kota  Mostar merupakan salah satu lokasi pertempuran paling sengit. 

Praljak, mantan komandan di staf utama pasukan pertahanan Kroasia  Bosnia (HVO), dijatuhi hukuman penjara untuk kejahatan terhadap kemanusiaan. Pada musim panas 1993, ia diinformasikan bahwa  sejumlah tentara mengumpulkan warga Muslim di Prozor namun dia tidak melakukan upaya serius untuk menghentikan tindakan tersebut, Praljak juga tidak mengambil langkah apa pun ketika mendapat informasi  tentang adanya suatu rencana pembunuhan  serta serangan terhadap anggota dan staf organisasi internasional dan penghancuran Jembatan Tua dan  masjid-masjid bersejarah di kota itu, demikian  kesimpulan Mahkamah Kejahatan Perang PBB.

Referensi:


1. Aleksius Jemadu, Politik Global; Dalam Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014).

2. Bosnian Genocide, History, http://www.history.com/topics/bosnian-genocide.

3. Qasim A. Ibrahim dan Muhammad A. Saleh, Buku Pintar Sejarah Islam, (Jakarta: Penerbit  Zaman, 2014).

4. Noel Malcolm, Bosnia A Short History, (London: Papermac, 2002).

5. Alo Liliweri, Prasangka & Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur, (Yogyakarta: LKiS, 2005).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun