Mohon tunggu...
Dhiya AzamiA
Dhiya AzamiA Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

Hi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Inflasi Kinerja Pembiayaan Bank Syariah dalam Perkembangan Ekonomi

15 Desember 2020   03:59 Diperbarui: 15 Desember 2020   08:33 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Permasalahan dalam pembiayaan kerap kali menjadi hal wajar dalam perbankan. Terutama dalam perkembangan ekonomi yang ada di Indonesia. Sebagai salah satu badan usaha yang memberikan modal pinjaman dana yang berupa simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat yang memerlukan pinjaman tersebut. Bank syariah sebagai salah satu lembaga keuangan yang tidak luput dari dampak inflasi. Inflasi ialah kondisi yang dapat menyebabkan perekonomian memburuk. Apabila terjadinya inflasi maka akan berdampak pada masyarakat yang mana minat mereka untuk menabung atau berinvestasi akan berkurang. Inflasi juga menyebabkan harga barang naik sehingga  minat masyarakat akan menurun.

Transaksi yang dilakukan oleh bank syariah memiliki hubungan yang langsung dengan sektor riil berdasarkan prinsip syariah. Akan ada dua kesulitan apabila inflasi berlangsung yang dialami oleh sektor riil. Yang pertama, bagian penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan yang kedua ialah masalah pada bagian pembiayaan. Inflasi dapat menguntungkan apabila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi dari pada kenaikan dari harga produksi. Tetapi apabila kenaikan harga yang dampaknya merugikan produsen, seorang produsen juga tidak akan melanjutkan produksinya.

Kinerja pertumbuhan pembiayaan bank syariah mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi. Dengan kondisi pertumbuhan bank yang membaik akan mendatangkan minat masyarakat menggunakan bank syariah dalam meningkatkan peran bank syariah untuk mendukung stabilitas system keuangan. Pada saat krisis ekonomi pada tahun 2008 Bank Muamalat yang merupakan satu-satunya bank syariah pada waktu itu menunjukkan kinerjanya mampu memperoleh laba Rp300 Miliar dan tidak menerima bantuan apapun dari pemerintah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun