Siapa jamin selama pindah itu, lawan tidak menyerang, dan kru lama tidak pindah ke pihak lain?
Itulah mengapa elit perlu jaminan keamanan sebelum mau pindah kapal.
4. Toko Keluarga di Tengah Kota
Toko Anda laris karena sudah dikelilingi pelanggan setia. Ada tawaran pindah ke mall modern, dengan sistem penjualan yang rapi dan potensi omzet lebih besar. Tapi di mall, Anda harus patuh aturan, bayar pajak resmi, dan bersaing dengan banyak toko keren.
Tanpa jaminan bahwa posisi toko Anda akan tetap strategis, Anda pasti tetap akan bertahan di ruko lama walaupun catnya sudah kusam.
5. Kebun Kopi dan Jalan Aspal
Anda punya kebun kopi di pegunungan. Jalan menuju kebun becek dan sulit. Ada tawaran dari investor: "Kami bangun jalan aspal, panen bisa cepat sampai pasar." Tapi Anda khawatir, setelah jalan jadi, banyak penanam kopi baru bermunculan dan harga jatuh.
Kalau investor tidak menjamin pasar dan harga stabil, Anda mungkin akan menolak pembangunan jalan itu.
Dari Analogi ke Proposal
Nah, dari semua analogi ini, benang merahnya jelas: jangan cuma bilang 'ayo berubah', kasih peta jalannya!
Kalau Anda serius, bikin proposal arsitektural:
- Apa bentuk "pelabuhan baru" yang aman?
- Bagaimana atap baru bisa dipasang tanpa basah kuyup?
- Siapa yang jaga kapal saat pindahan?
- Bagaimana toko lama tetap punya tempat di mall baru?
- Bagaimana harga kopi tetap stabil setelah jalan dibangun?
Ini bukan soal menghalalkan privilese. Ini soal membaca peta ketakutan elit dan menyiapkan jembatan pengaman yang konkret. Karena tanpa itu, mereka akan memilih bertahan di sistem lama, walaupun sistem itu bocor, karatan, dan bikin negara lambat bergerak.
Aktivis tidak butuh lebih banyak khotbah. Aktivis perlu menyodorkan denah perubahan --- lengkap dengan tiang penyangga, paku, dan tukangnya. Karena elit hanya akan masuk ke rumah baru kalau mereka yakin tidak akan jadi gelandangan di halaman sendiri.