Mohon tunggu...
Dhinar S. Kusumadwi
Dhinar S. Kusumadwi Mohon Tunggu... Lainnya - .

Pembaca yang menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Fresh Graduates, Ini Tips Supaya CV-mu Dilirik Recruiter!

5 Oktober 2022   11:05 Diperbarui: 25 Oktober 2022   13:50 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di masa pandemi ini, para pejuang kelulusan jalur corona pasti lagi galau-galaunya. Kelulusannya dari bangku kuliah bisa dibilang paling nggak tepat. Lulusnya ribet, ekonomi negara mengalami fluktuasi, angka pengangguran naik, banyak perusahaan bangkrut atau bahkan pailit, dan Indonesia terancam mengalami resesi. Wah, kedengarannya suram ya.
Akibatnya, banyak lowongan entry level yang biasanya dilamar fresh graduate atau maksimal 2 tahun kerja malah direbut pegawai berpengalaman karena diberhentikan dari pekerjaan sebelumnya. Namun, ini seharusnya jadi tantangan tersendiri buat para FG.
Selama kita melihat hal ini sebagai tantangan yang positif, kita justru bisa memacu diri untuk belajar dan menjadi lebih baik. Salah satu yang wajib diperbaiki adalah CV, karena ini adalah senjata untuk berburu kerja. Kalau nggak dikerjakan dengan serius, CV para freshgrad ini bisa kalah dari mereka yang sudah pernah bekerja.
Beberapa waktu yang lalu saya mengikuti webinar bertajuk “CV & Resume Review: Fresh Graduates” dari Kak Ghilman Amri dan Kak Afra Adzani, keduanya adalah recruitment consultant dari Job-Like Indonesia.
Di webinar ini, keduanya berbagi tips untuk para fresh graduates yang sedang berburu job.
So, beliau berdua memberikan tips-tips supaya CV lebih bernilai jual. Simak baik-baik ya, guys!

1. Jumlah halaman
Sebelum masuk isi, kita harus tahu dulu nih apa yang namanya CV. Kebanyakan orang juga masih bingung antara CV dan resume. Jadi, apa sih perbedaan keduanya?
#CV (curriculum vitae): daftar riwayat hidup lengkap, minimal 2 halaman.
#Resume: CV yang lebih spesifik ditujukan untuk satu lowongan kerja. Maksimal 2 halaman.
Masalahnya, banyak juga lowongan kerja yang membingungkan. Ditulisnya CV tapi yang dimaksud resume. Jadi, Kak Ghilman menyarankan supaya kita membatasi halaman maksimal 2 saja, baik CV maupun resume.
Hal ini untuk menyiasati supaya HRD nggak males baca dan lebih mudah untuk menemukan informasi yang dibutuhkan. So, CV kita terhindar dari hal-hal yang nggak relevan sama pekerjaan yang dilamar.

2. Hindari buzzwords
“Saya pekerja keras, baik hati, dan rajin menabung.” Pernah baca CV begitu? Atau jangan-jangan CV kamu sendiri begitu? Duh, buruan hapus deh! Itu namanya buzzwords, kata-kata itu nggak banyak berkontribusi dan berpotensi bikin CV sumpek.
Recruiter nggak bisa menilai potensi kamu yang sesungguhnya dengan dengan diksi semacam itu. Misalnya, kata “pekerja keras” itu relatif. Ibaratnya nih, buat kaum rebahan, berdiri itu kerja keras.
Tapi buat olahragawan, kalau belum lari 10 km itu belum kerja keras. So, buzzwords pasti bakalan di-skip sama recruiter.
Sebagai gantinya, kamu lebih baik memasukkan number details.
Misalnya, kamu tulis bahwa selama kuliah kamu bergabung di organisasi dan menjadi panitia untuk tujuh event. Dari situ, recruiter bisa menilai bahwa kamu aktif dan memiliki kemampuan sosialisasi. Keterangan semacam ini lebih punya pengaruh dibanding buzzwords.

3. Head CV (Nama & foto)
Di bagian atas CV, harus ada nama. Ini wajib. Kalau nggak ada, recruiter-nya pasti bingung. Dan harus nama lengkap, jangan nama panggilan, apalagi yang alay. Setelah nama, kamu bisa sertakan foto. Foto ini disesuaikan dengan lowongan kerjanya. Untuk beberapa lowongan misalnya perbankan, biasanya dipersyaratkan foto formal full body.

4. First half (Contact, Work Experience, & Education)
Setelah nama dan foto, ada tiga hal yang harus kamu cantumkan di setengah halaman atas CV, yaitu kontak, pengalaman kerja, dan pendidikan.
#Contact: Kontak bisa berupa alamat/domisili, email, dan nomor handphone. Alamat ini tidak harus lengkap nama gang atau warna gerbang, terutama untuk lowongan kerja di luar kota, cukup nama kota/kabupaten dan provinsi saja.
Selanjutnya, usahakan alamat email jangan lebay. Nggak mungkin, kan kita lamar kerja pakai email sejenis arielselalugantzeng4778@mail.com? Lebih baik membuat email baru dengan nama yang formal. Misalnya arielnoah@mail.com. Kalaupun ingin menggunakan angka, usahakan maksimal 2-3 angka saja.
#Work experience: Ini menerangkan pengalaman kerja yang pernah kamu ikuti. “Tapi kalau freshgrad kan belum punya?” Bisa diganti dengan kerja magang atau freelance, kok. Atau bahkan ada yang pernah usaha online shop, itu bisa dicantumkan juga. Formatnya nama instansi, posisi kerja, keterangan waktu (bulan dan tahun), dan job description.
Di jobdesc ini, beri tahu recruiter apa saja yang kamu kerjakan selama magang. Beri bullet point supaya mudah dibaca.
#Education: Tulis universitas/instansi, jurusan, tahun masuk dan lulus, serta IPK. Walaupun CV ditulis dalam bahasa Inggris, lebih baik universitas tetap dalam bahasa Indonesia. Lalu, cantumkan IPK jika lebih dari 3,0. Kalau kurang? Hmm, lebih baik nggak usah ya.

5. Second half (additional information)
Untuk setengah ke akhir, kita bisa isi dengan pengalaman organisasi atau relawan, pelatihan atau kursus, bahasa, skill pendukung, dan penghargaan yang kalian raih selama kuliah. Kalau terlalu banyak, cantumkan yang relevan dengan lowongan kerja saja. Ingat, buat recruiter lebih mudah menemukan informasi yang mereka butuhkan.
Okay, sekarang isinya sudah selesai. Kamu tinggal tentukan desain apa yang ingin digunakan. Lagi-lagi, ini menyesuaikan dengan pekerjaan yang dilamar. Kalau posisinya berhubungan dengan kerja kreatif, misalnya desainer grafis, maka CV bisa dibuat sekreatif mungkin (tapi jangan berlebihan ya).
Selain itu, kebanyakan CV menggunakan latar belakang warna putih dengan kombinasi maksimal tiga warna. Lebih baik desain yang sederhana dengan menonjolkan isi CV.
Sekarang, step terakhir setelah menyelesaikan isi dan desain. Segera perbaiki CV-mu dan kirimkan ke lowongan pekerjaan impian. Semoga berhasil ya. Semangat!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun