Mohon tunggu...
Dhimas Raditya Lustiono
Dhimas Raditya Lustiono Mohon Tunggu... Senang Belajar Menulis

Perawat di Ruang Gawat Darurat | Gemar Menulis | Kadang Merasa Tidak Memiliki Banyak Bakat

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Di Sektor Teh Celup, Teh Dandang Lebih Unggul dari Teh Sariwangi

10 Oktober 2025   10:31 Diperbarui: 10 Oktober 2025   10:31 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Generate Copilot AI

Suguhan teh telah menjadi hal paling lumrah di Indonesia, mulai dari suguhan untuk tamu, suguhan saat pesta perkawinan, minuman saat rapat, minuman pagi, menu minuman di kedai kopi dan bahkan, saya pernah ditawari minum teh saat saya mendatangi rumah mantan pacar demi memastikan apakah hubungan ini sudah resmi berakhir atau belum, dan tawaran itu saya tolak karena saya tidak ingin merasakan teh paling pahit saat harus menerima kenyataan pahit.

Namun tulisan ini bukan untuk mengenang asmara yang kandas, tulisan ini hadir untuk memberikan sebuah validasi bahwa Teh Celup lokal masih menjadi Juara daripada Teh Celup yang sering ngiklan di TV.

Di sini saya akan membuka pembahasan dengan sebuah tesis yang mungkin memicu perdebatan, tesis yang tidak hanya sekadar opini, tetapi juga berdasarkan riset dan analisis yang melibatkan indera perasa dan penciuman. Tak perlu berlama-lama saya ingin mengatakan kepada seluruh kompasianer di seantero Indonesia, bahwa untuk urusan Teh Celup, Teh Dandang masih lebih unggul daripada Teh Sariwangi.

Tentu saja pernyataan ini tidak sekadar pernyataan, tetapi saya sudah mengadu kedua teh celup tersebut, berikut ini hasilnya:

Riset pertama (uji aroma teh), setelah membuka semua kemasan teh, saya masukkan keseluruhan teh celup tersebut ke dalam gelas kaca tanpa diseduh. Hasilnya?

  1. Teh Sariwangi mengeluarkan aroma yang tidak jelas, wanginya tidak terasa, dan aroma tehnya tidak maksimal. Bahasa anak Jaksel-nya "kena tanggung" alias kentang. Skor 1.
  2. Teh Dandang, saya berusaha se-objektif mungkin dalam uji olfaktori ini, tapi saya harus jujur bahwa aroma teh Dandang memang menawarkan wangi yang lebih kuat dari kedua merek di atas. Boleh dibilang aroma ini justru bisa dicoba untuk pengharum mobil pengganti Stella jeruk. Skor 3

Riset kedua (uji aroma seduhan), kedua sampel teh yang diuji saya seduh dengan air yang telah direbus dadakan, sebelum menyeduh saya juga memastikan bahwa air di dalam ceret telah meletup alias umeb (dalam Bahasa jawa). Setelah diseduh, saya membiarkan kantong teh tersebut mendiami gelas kaca selama 3 menit. Pada menit kedua, saya coba aduk sebanyak dua kali putaran, setelah 3 menit berlalu kantong teh celup tersebut saya angkat dari gelas, dan inilah hasilnya

  1. Teh Sariwangi, masih mengeluarkan aroma yang "kentang" alias kena tanggung, label Sariwangi yang menjadi merek teh celup ini, rupanya tidak benar-benar menggambarkan wangi maksimal. Singkatnya saya di-prank oleh merek teh yang satu ini. Skor 1.
  2. Teh Dandang, setelah diseduh dengan air panas yang sama, teh Dandang masih menguarkan aroma wangi yang tak tertandingi dibanding kedua merek tersebut. Aromanya boleh dibilang gurih alias umami dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Aroma ini juga membuat saya mupeng untuk segera menyeruputnya. Skor 3.

Riset ketiga (uji rasa) uji rasa ini saya lakukan 20 menit setelah teh diseduh. Hal ini bertujuan agar teh mengalami degradasi suhu biar lidah saya tidak kepanasan. Uji ini saya lakukan tanpa tambahan gula.

  1. Teh Sariwangi, lidah saya mengatakan bahwa Teh Sariwangi memberikan rasa yang flat, body dari teh ini juga terlalu dominan. Selain itu, teh ini masih meninggalkan after taste pahit. Mungkin teh ini memang lebih cocok diseduh dengan tambahan gula atau pemanis. Skor 1.
  2. Teh Dandang, menghasilkan rasa yang clean, tidak meninggalkan residu pahit meski tanpa tambahan gula. Boleh dikata, teh ini menghasilkan rasa yang ringan, tapi berkelas. Cocok untuk para penikmat teh yang sedang mengurangi asupan gula. Skor 3

Riset keempat (uji rasa dengan tambahan gula) dulu kebanyakan orang Jawa menyebut teh manis sebagai wedang legi. Boleh dikata sajian teh manis sudah menjadi menu default untuk berbagai momen. Uji rasa ini saya lakukan dengan menambahkan 1.5 sdm gula pasir merek Rosebrand.

  1. Teh Sariwangi, setelah mendapatkan tambahan gula sebanyak satu setengah sdm, ia seperti menunjukkan taringnya, di mana tidak ada rasa pahit yang tertinggal. Namun, teh sariwangi ini justru seperti kehilangan arah, tak ubahnya sirup rasa teh manis. Skor 2.
  2. Teh Dandang, penambahan 1 setengah sendok gula pasir tidak membuat teh Dandang kehilangan karakternya, rasanya lebih balance. Seperti mendengar alunan musik jazz dengan komposisi instrumen yang saling bertaut. Skor 3.

Nah, untuk memvalidasi keunggulan Teh Dandang sebagai teh yang mampu mengalahkan kedua merek teh tersebut, saya melakukan blind taste ke tetangga saya yang hampir setiap hari meminum teh. Setelah melalui persetujuan dengan bayaran 2 batang rokok Djarum 76, tetangga saya bersedia untuk menjadi responden. Sebut saja dia Risna 19 tahun. FYI responden mengaku bahwa dirinya selalu memiliki stok teh Sariwangi di dapur.

Sebelum test dimulai, saya menyamarkan identitas kedua merek teh tersebut. Teh Sariwangi sebagai "A", dan Teh Dandang sebagai "B".

Saya meminta responden untuk menghirup aroma kedua teh tersebut, dengan cara mencelupkan sendok lalu menghirup aroma teh melalui bagian cembung sendok. Pada uji ini, responden mengatakan suka kepada "B".

Setelah itu, saya meminta responden untuk menyesap kedua teh tersebut, srrppt, lagi-lagi responden memilih B sebagai teh yang paling enak menurut lidahnya. "Ini tehnya seperti teh racikan," seakan responden tidak percaya jika teh B yang disruputnya merupakan Teh Dandang versi celup.

Hasil riset saya menunjukkan, Teh Sariwangi mendapatkan skor 5, dan Teh Dandang unggul dengan skor 12. Keunggulan ini ditambah dengan hasil blind taste oleh tetangga saya yang hampir setiap hari minum teh celup.

Setelah hasil riset ini, tetangga saya tersebut mengatakan, "Nanti bilang ke ibuk, ah, minta beli Teh Dandang kalau ke Pasa." Oke fix, hal ini menjadi bukti bahwa teh lokal mampu bersaing dengan teh yang iklannya sudah sering muncul di TV.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun