Mohon tunggu...
Dhimas Raditya Lustiono
Dhimas Raditya Lustiono Mohon Tunggu... Senang Belajar Menulis

Perawat di Ruang Gawat Darurat | Gemar Menulis | Kadang Merasa Tidak Memiliki Banyak Bakat

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Sekotak Susu Formula yang Membuat Saya Sadar Bahwa Rezeki Ada yang Mengatur

25 September 2025   04:56 Diperbarui: 25 September 2025   07:15 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak berselang lama, sopir ambulans datang, saya dan beberapa keluarga pasien masuk ke dalam ambulans untuk menuju rumah sakit rujukan. Sirine-pun menyala sebagai tanda bahwa ambulans sedang membawa pasien untuk sesegera mungkin tiba di RS rujukan.

Di dalam perjalanan, saya mengamati keluarga pasien yang dengan sabar menjaga pasien, mata saya juga terus awas mengamati pergerakan dinding dada pasien, pastinya untuk memastikan bahwa pasien masih tetap bernafas selama dalam perjalanan.

Selama perjalanan, saya baru menyadari bahwa pasien tersebut adalah pasien umum tanpa memiliki BPJS. Di mana rumah sakit rujukan tersebut akan memberikan fee pengganti transport untuk perawat dan driver yang merujuk pasien tersebut. Dalam hati saya berkata, "Ya, Tuhan inikah jalan rezeki untuk anak saya?"

Sesampai di RS Rujukan, saya mengantarkan pasien ke IGD dan melaporkan kondisi terkini serta terapi yang telah diberikan saat pasien berada di Klinik. Setelah itu saya mengisi buku daftar pasien rujukan di ruang informasi dan di sanalah saya mendapatkan voucher dari petugas bagian informasi.

Singkat kata, voucher tersebut senilai 100 ribu rupiah, setelah saya tukar voucher di bagian kasir, saya mendapatkan amplop coklat berisi uang 100 ribu. Dan di dalam ambulan saya bagi uang tersebut 50:50 dengan sopir ambulans.

Tak terasa air mata saya menetes dalam perjalanan, seketika saya merasa Tuhan sedang berkata, "Jangan khawatir, rezeki anakmu aman, Aku yang ngatur." Saya-pun menyeka air mata seakan Tuhan tidak ingin berlama-lama melihat saya menangis.

Setelah pulang dinas, saya putuskan untuk membelokkan kendaraan ke minimarket sebelum pulang ke rumah. Uang 50 ribu dari hasil rujuk pasien tersebut saya pergunakan untuk membeli susu formula untuk anak saya seharga 37 ribu.

Sesampainya saya di rumah, anak kecil berumur 2 tahun itu datang memeluk saya sembari berkata "Terima kasih, Bapak." Lalu saya mendapati sisa susu anak saya di toples hanya cukup untuk sekali minum saat itu.

Dari peristiwa ini, seakan memberikan petunjuk agar kita tidak perlu terlalu khawatir akan masa depan, karena Tuhan maha mengetahui dan juga maha pemberi.

source: generate gemini ai
source: generate gemini ai

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun