Mohon tunggu...
Dhimas Soesastro
Dhimas Soesastro Mohon Tunggu... -

Dhimas Soesastro; ini bukan nama sebenarnya, tetapi hanyalah sebuah Nama Pena untuk menulis sastra. Nama pena ini kupilih untuk menyatukan aku,ayah dan kakek.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kota Tanpa Kasir

13 April 2012   10:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:39 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di Boulevard ini aku termangu-mangu menyaksikan keindahan kota. Taman yang tertata rapi, tempat sampah warna-warni memilah yang kering dan basah secara mekanik, demikian juga kendaraan terparkir persis seperti barisan tentara dalam parade senja.

Orang-orang yang lewat, lelaki, perempuan, tua, muda, yang jelek apa lagi yang cantik, memberikan senyuman yang ramah kepadaku, sembari berkata how was your sleep?!!
Aneh!! Ah, dimanakah aku ini? Ku telusuri blok demi blok kota, ku lewati sudut demi sudut bangunan dengan ornamen tua bergaya renaisanse, tidak satupun orang ku kenal.

“permisi tuan? Apakah anda tau saat ini aku berada dimana?” Ku beranikan diri bertanya pada lelaki paruh baya di sudut taman.

“kamu tidak berada dimana-mana, kamu berada di kota tanpa kasir

“apa itu kota tanpa kasir?”

“nanti kamu akan tau sendiri”

“apakah tuan mau menjelaskannya kepadaku?”

“nanti kamu akan tau sendiri”

Begitulah alimat terakhir diucapkan lelaki paruh baya berwajah tirus itu sebelum akhirnya bayanganya lenyap berbaur dalam kerumunan orang-orang yang berlalu lalang..

Di sebuah kursi taman, ku temukan perempuan tambun dengan stelan blazer hitam nan rapi sedang asyik mengunyah burger ukuran jumbo. Perlahan aku mendekat, semakin tajam wangi aromanya tercium, entah kenapa aku tetap saja tidak tergoda menjadi lapar.

“permisi nyonya..?’

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun