Kini tidak lagi terlihat cahaya, tidak pula terdengar kata-kata. Hanya derap langkah para pengantar jenazah diatas pusara terdengar bagai dentuman kaki-kaki kuda. Raja Pandusta merasa belum cukup siap ditinggalkan para pengantarnya dalam hitungan empat puluh langkah!
"TAMAT"
Catatan Penulis: Cerita ini adalah Fiksi belaka, Jika ada kesamaan nama dan kejadian hanya kebetulan saja.
Cerpen Dhimas Soesastro, 30/04/2012
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!