Mohon tunggu...
dhiaz kurniawan
dhiaz kurniawan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - editor video

berkarya atau kau akan mati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Minimnya Penggunaan Aplikasi Selama Masa Pandemi Covid-19

16 Juli 2020   23:07 Diperbarui: 16 Juli 2020   22:56 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama masa pandemi covid-19 yang telah berlangsung lama 5 bulan lamanya membuat perubahan terhadap cara kemunikasi antar masyarakat. Tuntutan yang mengharuskan berlakunya komunikasi dimasa pandemi, membuat para masyarakat harus mempelajari beberapa aplikasi yang telah rancang untuk memudahkan para masyarakat dalam menjalanin pekerjaan sehari-hari mereka. Namun, ada beberapa masyarakat yang masih belum mengerti dan paham terhadap penggunaan aplikasi tersebut, seperti; zoom, google classroom, google meet, dan lainnya.

Cara penggunaan dari setiap aplikasi tersebut berbeda-beda, hal itu menyebabkan banyak masyarakat yang harus mencari informasi atau sumber terkait penggunaan dari aplikasi tersebut. Namun, minimnya pengetahuan terutama bagi masyarakat yang daerahnya tergolong kurangnya pengetahuan membuat mereka menjadi lebih susah mengerti bagaimana cara menggunakan aplikasi tersebut.

Banyak masyarakat yang mengeluh kesusahan menggunakan aplikasi yang diharuskan selama masa pandemi covid-19, terlebih lagi banyak nya gangguan yang menyebab kan penggunaan aplikasi tersebut menjadi lebih sulit seperti; harus mempunyai smartphone, paket data, dan sinyal yang baik. 

Pada masa pandemi covid-19 ini mengakibatkan terjadinya perubahan kebijakan secara mendasar dalam dunia pendidikan tanah air. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mengatur kegiatan pembelaran selama masa pandemi ini. Hal tersebut dikeluarkan melalui Surat edaran Nomor 4 Tahun 2020, yaitu tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19), tertanggal 24 Maret 2020.

Perubahan mendadak dari metode tatap muka di ruang kelas menjadi pembelajaran jarak jauh di rumah juga menunjukkan kebutuhan peningkatan kapasitas guru. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kompetensi informasi, komunikasi, dan teknologi (ICT) guru-guru Indonesia tidak tersebar merata di seluruh wilayah (Widodo & Riandi, 2013 dikutip dari Koh et al, 2018). Terlebih lagi, ada kesenjangan kualitas pendidikan di seluruh wilayah di Indonesia, terutama antara Jawa dan luar Jawa, dan di antara kondisi-kondisi sosio-ekonomi (Azzizah, 2015; Muttaqin 2018). Akses internet yang tidak merata, kesenjangan kualifikasi guru, dan kualitas pendidikan, serta kurangnya keterampilan ICT menjadi kerentanan dalam inisiatif pembelajaran jarak jauh di Indonesia.

Gambar 1.

Akses Internet (persen) per Rumah Tangga di Setiap Provinsi pada 2018

Dari pernyataan tersebutlah, banyak nya orang tua yang memutar balik otak bagaimana cara menggunakan aplikasi-aplikasi yang telah disediakan bagi sistem pembelajaran online (daring) dan harus menggeluarkan lebih banyak biaya untuk membeli paket data untuk proses pembelajaran tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun