"Semoga kali ini bisa ngurangin beban aku" ucap Naya.
Naya pun mulai menyayat tanganya
"AKHHH AW!" teriak Naya, tengannya mulai mengeluarkan sepercik darah.
"Sakit bangettt" ucap Naya menangis, tapi setelah dirasakan sakitnya, Naya pun merasa mulai nyaman dan puas akan apa yang dia lakukan. Naya pun kembali menyayat tangannya berkali-kali hingga darah mulai mengucur turun dari pergelangan tangannya dan menetes dilantai.
"Haha, ini nyaman sekali tapi aku belum cukup puas" ucap Naya tertawa tetapi dengan airmata yang terus mengalir.
Naya pun melihat sekeliling kamarnya, dia mencari sesuatu yang bisa dia pakai untuk memuaskan keinginannya dan matanya pun tertuju kepada obat nyamuk semprot, Naya pun mulai mengambil benda itu,
"Apa aku coba aja obat nyamuk ini?" Tanya Naya kepada dirinya.
Naya pun mulai membuka penutup botolnya, dan mengelurkan cairan tersebut lalu meminumnya. Tidak seberapa lama, Naya pun mengalami kejang dan mulai mulutnya pun mengeluarkan busa, seperti orang keracunan.
Beberapa menit kemudian, Bunda menghampiri kamar Naya dan membawakan makan malam sambil ingin  bertanya kenapa Naya tidak bimbel dan mengusir gurunya begitu saja.
"Nay buka pintunya" ucap Bunda sambil mengetuk pintu kamar.
"Nay cepet buka!" ucap Bunda Naya lagi, setelah tidak ada jawaban Bunda pun memutar gagang pintu yang tidak terkunci dan betapa kagetnya dia melihat anaknya tergeletak tak berdaya dengan cucuran darah ditangan dan busa yang keluar dari mulut, Bunda pun melepas genggamannya dengan pirng dan pecah begitu saja, lalu Bunda langsung berlari menghampiri Naya.