Tekhnologi mengantarkan banyak nama menjadi besar. Membuka banyak hal yang sebelumnya tertutupi, eksistensi menjadi sesuatu hal penting. Akankah akan memaksa akal untuk menandingi budi dan pekerti.
Hhmm,,, pernah sesekali aku ini ingin tahu dari rasa didalam dada yang memang selalu ingin diungkap. Sesekali pula aku putus asa karena memang merasa terlalu kecil. Mustahil rasanya menurutinya, sama saja seperti melukis langit.
.....................................
*Lika - liku, main - main*
Bicara tentang Andhita, terlalu banyak hal istimewa yang dapat diungkap, dia bagai bidadari yang hidup di alam nyata. Walaupun terkadang agak sedikit nyebelin tp gue percaya kalau Andhita itu baik dan perhatian, mungkin karena gue nya juga sih belum tau makna-makna dari tingkah laku dia,
Mobil jazz ini bener-bener dia kasih atas nama gue, bisa jadi kalau dia bisa nyupir sendiri kan bisa aja dia tambah asik dengan dunianya dan jadilah gue ini sebatas bapak rumah tangga. Sedih banget ya kalo gitu. Tapi ya gw gak bakal begitu lah, seandainya begitu kayaknya gw lebih pilih sunat lagi aja lah.
Nice, hari ini di Bandung cuacanya enak banget. Sejuk tanpa ada rasa sengatan matahari. Namun sayangnya kita gak bisa berlama-lama disini. Andhita memang gak menginginkan untuk berlama-lama. Segalanya harus lugas menurutnya.
Tibalah kita disebuah gedung "convention hall" terbaik. Ramai sesak pengunjung memadati gedung ini, rasa-rasanya memang karena gue ini gak terlalu suka dengan keramaian. Agak jengah juga saat gue gandeng tangan Andhita memasukinya.
"sayang,,," berbisik pada Andhita.
"Ya, ada apa ay?" terkadang Andhita memang suka memanggil dengan sapaan "Ay".
"Kita bakalan lama ya disini?"