Mohon tunggu...
Dhea Nur Septi Anggraeni
Dhea Nur Septi Anggraeni Mohon Tunggu... Lainnya - 2002

Masih SMA

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ballerina

24 Februari 2021   11:09 Diperbarui: 24 Februari 2021   11:16 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende


"Ayok, aku bantu kamu berdiri."


"Gausah, aku ga perlu bantuan kamu."


"Bi, aku mohon untuk saat ini kamu jangan egois."


"Kamu lupa? Aku gini juga gara - gara kamu Diandra!"


"Aku gak peduli apa yang kamu omongin, tapi aku mohon biarkan aku bantu kamu berdiri."
Diandra pun membantuku untuk berdiri, tapi tak bisa, kaki ku terasa berat dan sangat sakit, aku menangis menahan kesakitan yang luar biasa ini.


"Gak bisa, ini sakit." ucapku. Walau sudah dibantu oleh beberapa orang tapi tetap saja aku tidak bisa berdiri. Menyedihkan.


Hingga pada akhirnya suster datang membawakan kursi rodaku, aku naik ke kursi roda dan meminta ijin kepada wali kelas untuk pulang. Aku rasa kaki ku mengalami keretakan untuk kedua kalinya, dan itu terbukti benar ketika dokter datang untuk memeriksa ku. Dengan ini aku benar - benar tidak bisa mengikuti lomba balet yang akan berlangsung dua minggu lagi. Padahal sedikit lagi aku bisa sembuh, tapi berengsek nya perempuan yang menyenggolku tadi siang, membuatku kembali tidak bisa berjalan bahkan sakitnya lebih parah dari yang pertama, masa pemulihanku diperkirakan akan berlangsung selama dua bulan bahkan bisa lebih dari itu. Aku tidak bisa mengikuti lomba dan mengalahkan Diandra.


Hari ini perlombaan ballerina digelar, semua anggota keluargaku sibuk untuk menganyar Diandra lomba, aku sebenarnya tidak mau untuk ikut bersama mereka, karena itu hanya akan membuatku sakit hati, karena pada perlombaan kali ini, aku tidak bisa ikut serta. Tapi dengan berat hati aku ikut mengantarkan Diandra. Sesampainya di gedung, suasana nya terasa sama seperti aku ikut lomba tahun lalu. Banyak orang tua yang mengantarkan anak - anaknya lomba, mereka yang ikut lomba terlihat sangat cantik dan menawan, aku rindu berputar dan melompat.


"Hai Bianca, apa kabar?" Sapa guru balet ku.


"Baik Miss." Jawabku malas


"Sayang sekali kamu tidak dapat ikut lomba tahun ini..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun