Tangerang Selatan — Toleransi Coffe yang terletak di kawasan Pamulang Barat, Tangerang Selatan, hadir sebagai ruang berkumpul yang bukan hanya menawarkan kenyamanan dan harga terjangkau, tetapi juga membawa pesan kuat tentang pentingnya hidup dalam kebersamaan. Terinspirasi dari semangat toleransi dan inklusivitas, kedai kopi ini menjadi magnet baru bagi generasi muda dan keluarga yang mendambakan suasana akrab tanpa sekat perbedaan.
Dari pagi hingga malam, Toleransi Coffe tak pernah sepi pengunjung. Waktu paling ramai terjadi di sore hingga malam hari, khususnya saat akhir pekan. “Paling ramai tuh dari jam 4 sore sampai jam 10 malam, apalagi weekend karena hari libur,” ujar Jeje, salah satu pengurus Toleransi Coffe. Tempat ini ramai dikunjungi oleh berbagai kalangan, dari anak muda hingga keluarga dengan anak-anak kecil. Namun yang paling mendominasi adalah anak-anak muda dari kalangan Gen-Z.
Berada di Jalan Pajajaran No.1, RT01/RW01, Pamulang Barat, kedai kopi ini menempati lokasi strategis yang mudah dijangkau. Tepatnya di sebelah caffe interaksi space pamulang, lokasi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi warga sekitar maupun pengunjung dari luar daerah.
Nama "Toleransi" yang dibuat pun bukan tanpa makna. Menurut Jeje dan Dede selaku pengurus, nama itu mencerminkan nilai kebersamaan tanpa memandang latar belakang agama, usia, atau status sosial. “Kita semua di sini bertoleransi dalam segala hal, itu kenapa kita ambil tema kebersamaan. Yang datang ke sini bisa bareng keluarga, teman, bahkan beda kepercayaan. Di sini tempatnya kita nyatu semua,” jelas Jeje.
Konsep toleransi itu juga diwujudkan dalam identitas visual mereka yang berbentuk lambang O+, yang melambangkan "tak terputus" atau infinity. “O itu kan nggak ada putusnya ya, kita anggap itu sebagai simbol kalau toleransi di sini nggak terbatas baik antara karyawan, customer, teman, maupun keluarga,” tambah Dede.
Tak hanya nama dan simbol, suasana hangat dan terbuka juga dibentuk dari cara mereka berinteraksi dengan pelanggan. “Kita selalu ajak ngobrol pengunjung, kita friendly dan ramah. Selain itu, kita juga sering bikin acara, makanya suasana di sini terus ramai. Harapannya bisa terus bertahan dan berkembang,” ujar Jeje antusias.
Kenyamanan dan keterbukaan itu juga dirasakan langsung oleh para pengunjungnya. Salah satunya adalah Kayla, pengunjung tetap yang sudah lama mengenal Toleransi Coffe. “Tempat ini cocok banget buat nugas kuliah, bikin skripsi, atau sekadar nongkrong. Tempatnya bersih, nyaman, dan luas. Harganya juga ramah di kantong pelajar,” ujar Kayla.
Ia mengaku mengenal tempat ini dari teman dan media sosial seperti TikTok dan Instagram. Dari rasa penasaran akan suasana dan menu yang ditawarkan, ia akhirnya memutuskan untuk mencoba dan kini menjadi pengunjung setia. “Yang bikin beda dari tempat lain itu ya atmosfernya. Enak banget buat kerja dan istirahat. Kalau disuruh kasih nilai, saya kasih 10 dari 10,” katanya sambil tersenyum.
Harga makanan dan minuman di Toleransi Coffe juga cukup bersahabat. Mereka menawarkan aneka minuman kopi dan non-kopi, snack, hingga makanan berat yang cocok untuk keluarga. “Worth it banget deh kalau ke sini,” imbuh Kayla.
Sebagai tempat yang mengusung tema toleransi, Toleransi Coffe tak hanya menjadi lokasi minum kopi, tapi juga ruang pertemuan ide, diskusi, dan keakraban yang melibatkan berbagai latar belakang. Dengan pendekatan komunikasi yang terbuka, pelayanan ramah, dan suasana tempat yang nyaman, kedai ini berhasil menyatu dengan masyarakat.